Derap langkah kaki terdengar riuh beradu dengan lantai kayu, disusul celoteh riang anak-anak mengubah suasana yang tadinya lengang menjadi ramai dan ceria. Anak-anak yang baru saja datang, kemudian duduk di lantai, di belakang meja-meja kecil yang sudah tertata sebelumnya.
Begitulah suasana yang setiap harinya terlihat di rumah Agus Pujianto, seorang kuli bangunan yang berdomisili di Desa Donorejo, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak.
Pemandangan ini memang lazim terlihat di rumah Agus dan istrinya, Munawaroh, karena sejak bulan November tahun 2020, pasangan suami istri ini memulai kegiatan Taman Bacaan dan Bimbel Gratis di rumah mereka.
Ketika Mimpi Menjadi Nyata
Tak pernah terbayangkan di benak Agus dan Munawaroh, jika impian mereka untuk mendirikan taman bacaan dan bimbel gratis bisa benar-benar terwujud. Berawal dari cuitan Agus Pujianto di akun twitternya @Klungsu01 yang bercerita tentang impian mereka, hingga kemudian cuitan itu viral dan mendapat ribuan tanda suka.
Tangkapan Layar Akun Twitter @Klungsu01 |
Banyak orang yang kemudian mengirim buku-buku, alat tulis, juga uang tunai yang kemudian digunakan Agus dan Istri untuk mewujudkan Taman Bacaan dan Bimbel Gratis yang mereka beri nama ‘Anak Cerdas Donorejo’. Perlahan tapi pasti, Taman Bacaan dan Bimbel Gratis ACD semakin berkembang, bahkan kini ada puluhan anak yang mengikuti Bimbingan Belajar Gratis di rumah Agus.
“Untuk saat ini ada sekitar 70 anak yang ikut kegiatan Bimbel Gratis yang terbagi ke dalam 6 kelas dengan 6 relawan guru pembimbing, salah satunya istri saya,” tutur Agus. Ia juga menjelaskan jika kegiatan Bimbel Gratis ini diadakan setiap Jum’at sore, pukul 15:30 – 17:30 WIB dan Minggu pagi, pukul 08:00 – 10:00 WIB.
Pembagian kelas ini memang harus dilakukan karena banyaknya anak yang ikut belajar. Selain itu, karena kondisi rumah Agus yang tidak memungkinkan untuk menampung setiap kelas, maka kegiatan belajar juga ditempatkan di teras rumah mertua dan teras rumah kakak iparnya.
Setelah Bimbel Gratis berjalan dengan baik, kini Agus dan Istri juga membuka kegiatan Kelompok Belajar PAUD usia 3-5 tahun yang diikuti 34 anak yang terbagi 2 kelas. Kegiatan tersebut dilaksanakan 2x dalam seminggu yaitu hari Selasa dan Rabu, pukul 08:00-09:00 WIB.
Meluaskan Manfaat di Tengah Keterbatasan
Hingga saat ini, Agus dan istrinya menjalankan taman bacaan dan bimbel gratis di tengah keterbatasan, terutama dalam hal dana, karena semua kegiatan operasional taman bacaan dan bimbel gratis, termasuk menyiapkan buku tulis dan peralatan tulis masih mengandalkan bantuan dari donatur.
“Kendala yang saat ini kami hadapi adalah belum mendapatkan donatur tetap, sedangkan pekerjaan saya hanya kuli bangunan, jadi pendapatan saya saat ini hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga saya saja,” ucap Agus.
Meskipun banyak kendala, pria kelahiran Sragen, Jawa Tengah empat puluh tahun lalu ini mengungkapkan jika salah satu hal yang ia syukuri adalah apa yang ia lakukan ini mendapat dukungan semangat dari banyak pihak, termasuk keluarga dan tetangga.
“Keluarga besar kami sangat mendukung kegiatan ini dan anak-anak saya sangat senang karena bisa belajar bersama teman-temannya. Pihak Desa Donorejo juga sangat baik dan mensupport kegiatan belajar gratis ini.”
Menurut Agus, ada banyak hal yang harus mereka benahi, tapi mereka optimis masih banyak orang baik yang akan peduli pada pendidikan anak bangsa.
“Kami hanya berusaha semampu kami untuk ikut berkontribusi menambah pengetahuan anak-anak dan semoga anak-anak semakin giat belajar untuk masa depan yang lebih baik,” ucapnya penuh harap.
Melihat pasangan Agus Pujianto dan istrinya, Munawaroh, yang hanya tamatan SMP namun begitu gigih untuk jihad literasi, membuat rasa malu sekaligus iri langsung menerpa diri saya. Betapa selama ini ternyata masih banyak orang-orang yang begitu gigih memberikan kemanfaatan, meskipun di tengah keterbatasan. Lalu, bagaimana dengan kita? Bagaimana kita bisa ikut meluaskan manfaat seperti halnya pasangan suami istri dari Demak tersebut?
Meluaskan Manfaat Bersama LMI
Saat ini ada banyak cara untuk meluaskan manfaat, khususnya dari apa yang kita miliki, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad).
Ketika kita memiliki tenaga, kita bisa memberikan manfaat dengan tenaga kita, begitu juga ketika kita memiliki harta, kita bisa memberikan manfaat lewat harta yang kita punya.
Lalu kemana kita harus menyalurkan dana yang kita miliki? Sedangkan saat ini banyak lembaga abal-abal yang menghimpun dana tanpa izin dan ternyata uang tersebut tidak tersalurkan kepada yang berhak.
Jangan khawatir ya, Sobat. Mau menyalurkan zakat, infaq, shadaqah dan wakaf secara aman dan bisa tersalurkan dengan tepat kepada mereka yang berhak? Lembaga Manajemen Infaq (LMI) jawabannya.
Mengenal LMI Lebih Dekat
Lembaga Manajemen Infaq (LMI) merupakan lembaga filantropi profesional yang bertujuan mengangkat harkat dan martabat masyarakat yang kurang mampu melalui penghimppunan dana sosial berupa zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf.
LMI berdiri pda tahun 1995 dan berpusat di Kota Surabaya, dan seiring bergulirnya waktu, saat ini LMI sudah mempunyai 8 perwakilan yang tersebar di seluruh Indonesia. LMI merupakan lembaga penghimpunan dana yang legal dan sudah terdaftar di Kemenkumham (SK Menkumham: AHU-1279.AH.01.04 Thn.2009), Kementerian Agama (SK Mneteri Agama RI: No.672 Thn 2021) dan BWI (SK BWI: 3.300231 Thn.2019).
Program-program LMI
LMI memiliki banyak sekali program dari dana sosial yang sudah terhimpun, sehingga manfaat yang diberikan pun bisa dirasakan pada mustahiq yang lebih luas lagi. Inilah konsep meluaskan manfaat yang dipegang teguh oleh LMI. Selain menyalurkan infak, zakat, fidyah dan wakaf, berikut ini adalah beberapa program yang dimiliki LMI dalam penyaluran dana sosial dalam konteks yang lebih luas.
1. Program Tani Nusantara
Sumber: IG @lmizakat |
Program Tani Nusantara merupakan salah satu program pemberdayaan LMI, yang mana LMI menyalurkan dana bantuan pertanian dengan harapan dapat mengentaskan petani dari jeratan para rentenir dan kesulitan modal usaha ketika akan mulai bertani. Saat ini sudah banyak petani yang terbantu dengan adanya program ini sehingga sedikit demi sedikit bisa melunasi utangnya.
2. Beasiswa LMI
Sumber: IG @lmizakat |
LMI juga menyalurkan beasiswa pendidikan untuk anak-anak yang ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Salah satu yang sudah berhasil menerima manfaat beasiswa LMI ini adalah Nurliana, yang berhasil lulus FKG sebagai Dokter Gigi.
3. Program Sedekah Qur’an
Program Sedekah Qur’an merupakan program pemberdayaan bidang dakwah yang dilaksanakan untuk menyalurkan Al Qur’an kepada santri/santriwati di pelosok negeri. Adanya program ini diharapkan bisa menjadi jembatan kebaikan yang tetap kokoh sepanjang masa.
4. Green Indonesia Project
Green Indonesia Project adalah program LMI dalam rangka merawat dan menjaga alam Indonesia, serta mendukung pembangunan berkelanjutan. Salah satu gerakan yang sudah dilaksanakan adalah dengan penanaman 10.000 pohon di lereng meratus, juga pada periode Januari-Juli 2022, program ini sudah berhasil menanam 37.500 pohon yang mana setara dengan mengurangi CO2 sebesar 661 ton per tahun.
5. Pembangunan Huntara (Hunian Sementara)
Huntara atau Hunian Sementara ini dibangun oleh LMI untuk para penyintas bencana alam, salah satu program Huntara yang sudah terealisasi adalah pembangunan Huntara untuk penyintas Gempa Cianjur.
6. Magang Kampus Zakat
Sumber: IG @lmizakat |
Lewat program kampus zakat yang berafiliasi dengan kampus merdeka, LMI menerima mahasiswa magang yang ingin belajar lebih dalam mengenai Zakat dan dana sosial lainnya.
7. Qurban Holic
LMI menerima kurban dan meluaskan manfaatnya lewat penyaluran daging kurban ke tempat-tempat yang jauh. Salah satunya penyaluran daging qurban ke saudara muslim di Kampung Wamega, Raja Ampat, Papua. Akses transportasi yang sulit hingga tingkat ekonomi warga yang rendah menjadi penyebab tidak adanya qurban di daerah tersebut, dari itulah LMI hadir untuk membahagiakan para saudara kita di sana agar bisa menikmati daging qurban idul adha. LMI mengemas daging qurban ke dalam bentuk kaleng, sehingga lebih tahan lama sehingga bisa dikirim ke daerah terpencil.
8. Kado Lebaran
Ada banyak saudara muslim kita yang hanya bisa merayakan Idul Fitri di tengah keterbatasan, oleh sebab itu LMI menyalurkan kado lebaran kepada mereka yang berhak agar mereka tetap bisa tersenyum bahagia saat hari raya tiba.
Itulah sebagian program yang dilaksanakan oleh LMI, dan masih banyak lagi program-program bermanfaat LMI lainnya yang disalurkan ke dalam beberapa bidang, yaitu:
- Ekonomi
- Dakwah
- Kemanusiaan
- Pendidikan
- Kesehatan
- Qurban
- Ramadan
Bagaimana Cara Zakat, Infak, Wakaf dan Qurban Lewat LMI?
Ingin melakukan zakat, infak, wakaf dan qurban lewat LMI? Caranya mudah sekali, Sobat. Ada beberapa kanal yang memang terbagi khusus untuk melakukan zakat, infak, wakaf, dan qurban lewat LMI.
1. Wakaf
Website wakafo.org |
Untuk wakaf, Sobat bisa akses website www.wakafo.org, yang merupakan platform pembayaran WAKAF LMI. Caranya sangat mudah dan insyaaAllah terpercaya. Di Wakafo ini, Sobat bisa melaksanakan wakaf uang dengan metode pembayaran secara online atau menggunakan QR Code. Di website ini juga bisa dilihat dengan jelas berapa total muwakif dan berapa total wakaf uang yang sudah diterima, dan semuanya ditampilkan dengan jelas dan transparan.
2. Infak
Website Infak.in |
Sobat ingin berinfak lewat LMI? Sobat bisa mengakses website infak.in yang merupakan platform penyaluran INFAK melalui LMI. Di sini sobat bisa bersedekah dengan mudah dan transparan
3. Qurban
Apabila Sobat ingin berkurban lewat LMI, Sobat juga bisa mengakses website qurbanholic.lmizakat.id. Sobat bisa menggunakan sistem menabung rutin, atau bisa juga dengan ikut membeli hewan kurban lewat LMI. Ketika hari-hari tertentu jelang Idul Adha, LMI juga biasanya mengadakan Flash Sale lho untuk penjualan hewan qurban dengan harga terjangkau.
4. Zakat
LMI- Kemudahan Berzakat |
Selain lewat website, Sobat juga bisa lho membayar zakat, infak dan bersedekah lewat akun official LMI di e-commerce kesayangan Sobat, yaitu
Shopee: shopee.co.id/lmi.official
Tokopedia: tokopedia.com/lmizakat
Laporan Penyaluran LMI
LMI selalu transparan dalam hal laporan penyaluran dana sosial yang masuk, setiap ada kegiatan, program penyaluran dan lain sebagainya juga selalu terbuka dan diunggah, baik itu di website resmi LMI, lmizakat.id maupun media sosial LMI: IG @lmizakat dan Facebook: lmizakat.org
Sumber: IG @lmizakat |
Langkah LMI untuk selalu berusaha meluaskan manfaat ini juga mendapat apresiasi lewat penghargaan-penghargaan yang diterima, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
- Lembaga dengan Fundraising Penggalangan Dana Langsung Terbaik 2022 dalam Indonesia Fundraising Award 2022.
- LAZ Nasional dengan Pertumbuhan Muzakki Terbanyak dalam Baznas Award 2023.
Dan tentunya penghargaan terbesar bagi LMI adalah bisa melihat senyum orang-orang yang bisa merasakan manfaat lewat bantuan dan dana sosial yang disalurkan oleh LMI kepada masyarakat luas. Senyum para dhuafa, korban bencana, anak-anak penghafal al quran, anak-anak yatim, dan orang-orang yang terbantu dari donasi yang dihimpun LMI adalah kekuatan bagi LMI agar bisa terus meluaskan manfaat. (*)
Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog “Meluaskan Manfaat” yang diselenggarakan oleh Lembaga Manajemen Infaq dan Forum Lingkar Pena
kisah Agus dan Munawaroh ini bisa jadi pembuktian bahwa siapapun kita kalau kita punya impian meski terlihat besar pasti bisa terwujud ya. berkat lembaga seperti LMI juga ya banyak membantu perwujudan impiannya apalagi ini impian yang membantu banyak orang.
BalasHapusMasyaAllah, inspiratif sekali. Semoga selalu semangat, istiqomah untuk Mas Agus beserta keluarga dan para relawan. LMI juga bisa menjadi jembatan dari donatur untuk pengembangan bimbel, paud dan perpustakaannya Mas Agus. InsyaAllah
BalasHapusMendengar cerita pak Agus dan isterinya ini jadi terharu dan sekaligus malu. Bertanya-tanya dalam hati apakah selama ini menebarkan manfaat sudah maksimal atau apakah ada perasaan berbangga diri yang tidak seharusnya? Jadi benar-benar introspeksi...
BalasHapusKagum sama perjuangan Agus dan Munawaroh, tekadnya kuat banget untuk memajukan pendidikan anak-anak di lingkungan sekitarnya. Hal seperti ini memang perlu dukungan finansial sih ya...Aku baru tahu loh LMI bisa diakses di Toped. Baru kemarin tanya ke suami, ke mana ya menyalurkan zakat. Makasih infonya Mbak...
BalasHapusSaya jadi malu pada beliau nih mbak. Pak Agus yang kuli bangunan saja masih punya semangat untuk memajukan pendidikan dengan segala keterbatasan dana. Ohya keberadaan LMI ini sangat membantu saya ketika ingin berdonasi
BalasHapusWah salut bisa menyediakan diri dan menyisihkan uang untuk bikin perpustakaan, semoga semakin banyak donatur seperti LMI bisa membantu pemberdayaan seperti yang dirintis pak Agus 🙏
BalasHapusSalut banget dengan perjuangannya untuk menyediakan taman baca. Apalagi backgroundnya juga bukan dari kalangan terpelajar. Andai semua orang begini, maka negara kita akan semakin di depan.
BalasHapusSalut memang untuk Agus dan istrinya, meskipun kuli bangunan, tetapi mampu menghidupkan literasi dan pembelajaran agama Islam di lingkungannya. Yang begini, perlu untuk dicontoh dan dikembangkan di daerah lain, agar semakin banyak anak yang tercerahkan dengan literasi bermutu, serta pembelajaran Al-Qur'an yang bagus.
BalasHapus