Salah satu tradisi tahunan yang ada di Yogyakarta adalah Sekaten. Upacara Sekaten merupakan acara peringatan hari kelahiran nabi Muhammad SAW yang diadakan pada bulan Jawa Mulud (Rabiul awal tahun Hijriyah) di Alun-alun Utara Yogyakarta.
Nama Sekaten ini berasal dari Syahadatain yang memiliki arti dua kalimat syahadat karena upacara ini dulu digunakan Hamengkubuwono I untuk mengundang masyarakat agar memeluk Islam. Peringatan sekaten ini biasanya berlangsung selama satu bulan dengan menampilkan beraneka macam keunikan dan kekhasannya.
Saat Sekatenan ini diselenggarakan, biasanya akan banyak turis-turis lokal yang datang untuk menikmati beragam hiburan yang tersaji saat Sekatenan ini. Dalam kemeriahan acara sekaten tersebut, tentunya akan banyak hal unik dan khas yang akan ditemukan di acara Sekaten. Berikut ini adalah 5 hal unik dan khas yang akan kamu temukan di Sekaten Yogyakarta.
1.
Pasar Malam
Pasar Malam Sekaten (instagram.com/widiyantoilham) |
Seiring perkembangan zaman, saat ini tak banyak gelaran pasar malam yang diadakan karena kalah dengan tempat-tempat bermain yang lebih modern di Mall dan pusat perbelanjaan. Namun, tidak begitu halnya dengan di Yogyakarta, karena setiap tahunnya selalu ada pasar malam selama satu bulan untuk memeriahkan acara sekatenan. Apabila kamu datang ke pasar malam saat sekaten, kamu akan bisa bernostalgia dengan permainan masa kecilmu seperti komidi putar, bianglala, dan berbagai macam permainan lainnya.
Tak hanya Dunia Fantasi Ancol yang memiliki permainan kora-kora, namun di Pasar Malam sekaten juga ada. Ingin menguji adrenalin dengan sentuhan kearifan lokal, maka datang ke pasar malam Sekaten Yogyakarta adalah jawabannya.
Baca Juga: 5 Fakta Tentang Bakpia yang Harus Kamu Tahu
2.
Permainan Gamelan Keraton
Gamelan Keraton (instagram.com/b12ama) |
Pada hari ke-5 Maulid, dua perangkat gamelan milik Keraton Yogyakarta akan dikeluarkan dari tempat penyimpanannya di bangsal Sri Manganti. Dua perangkat gamelan ini bernama Kyai Nogowilogo dan Kyai Guntur Madu.
Gamelan-gamelan ini akan dibawa dan dimainkan di halaman Masjid Agung Yogyakarta yang berada di sebelah barat alun-alun utara. Akan tetapi, kamu tidak dapat mendengarkan permainan gamelan ini setiap saat, karena setiap harinya hanya akan dimainkan pada jam-jam tertentu saja, dan pada tanggal 11 Maulid maka perangkat gamelan ini akan dibawa masuk kembali ke dalam keratin.
3.
Endhog Abang
Endhog Abang (instagram.com/eko_prasetyo_adhi) |
Endhog Abang memiliki arti telur merah, ini adalah salah satu makanan khas yang pasti ada di acara Sekaten Yogyakarta. Endhog Abang ini terbuat dari telur ayam biasa yang direbus kemudian kulitnya dicat dengan warna merah. Telur ayam yang sudah dicat merah kemudian ditusuk dengan sebilah bambu kemudian dihias sedemikian rupa agar terlihat menarik.
Endhog Abang memiliki makna filosofis, endhog (telur) melambangkan kelahiran, sedangkan abang (merah) melambangkan kesejahteraan. Ruas bambu yang ditusukkan pada telur juga memiliki makna hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta. Apabila disatukan, maknanya adalah, symbol kelahiran yang mendatangkan kesejahteraan dengan tetap berpedoman pada aturan Allah SWT.
Endhog Abang ini biasanya dijual bersama dengan kinang dan sirih (kebutuhan untuk menyirih). Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, apabila menyirih pada saat gamelan dibunyikan akan mendatangkan berkah. Biasanya penjual Endhog Abang ini adalah nenek-nenek berusia 70 tahun ke atas yang masih memegang teguh tradisi nenek moyangnya.
Baca Juga: 4 Minuman Khas yang Wajib Kamu Nikmati Saat Berkunjung ke Yogyakarta
4.
Sego
Gurih
Sego Gurih (instagram.com/trinurjayanti) |
Saat perayaan sekaten, kamu akan bisa menemukan sego gurih dengan mudah. Sego gurih ini adalah nasi yang dimasak dengan daun salam sehingga rasanya gurih. Biasanya Sego Gurih dibuat dalam warna kuning atau putih, warna nasi ini melambangkan keagungan, keemasan, serta ketulusan.
Sego gurih biasanya disajikan dengan aneka lauk, seperti telur, suwiran ayam, abon, serundeng, dan lain sebagainya. Rasa nasi yang gurih dengan tampilan yang menggugah selera memiliki filosofi bahwa orang yang memakan sego gurih akan mendapatkan kebahagiaan.
Baca Juga: 4 Minuman Khas Yogyakarta
5.
Grebeg Muludan
Grebeg Sekaten (instagram.com/jogjaseni) |
Grebeg Muludan merupakan acara puncak peringatan Sekaten. Pada acara ini akan diarak sebuah gunungan berukuran besar yang terbuat dari beras ketan, berbagai macam makanan, buah-buahan, serta sayu-sayuran. Gunungan ini dikawal oleh 10 macam prajurit keraton, yaitu Wirabraja, Dhaheng, Patangpuluh, Jagakarya, Prawiratama, Nyutra, Ketanggung, Mantrirejo, Surakarsa, dan Bugis. Gunungan kemudian diarak dari Istana Kemandungan menuju Masjid Agung.
Gunungan yang dibawa ke Masjid Agung kemudian akan didoakan sebelum kemudian diperebutkan oleh masyarakat yang menganggap siapapun yang mendapatkan bagian dari gunungan yang telah didoakan akan mendapatkan berkah. Apabila kamu ingin ikut bagian dari acara Grebeg Muludan ini, kamu bisa datang ke Yogya sebelum tanggal 12 Rabiul Awwal, karena acara puncak sekaten ini dilaksanakan pada hari kelahiran Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awwal.
Itulah 5 (lima) hal unik dan khas yang akan kamu temukan apabila datang ke Sekaten Yogyakarta. Maka dari itu, jangan lupa datang bersama sahabat dan keluarga ke Yogyakarta.
Jika kamu datang Yogyakarta pada bulan Rabiul Awwal, tak hanya lima hal unik itu saja yang akan kamu temukan, tapi kamu juga akan menemukan kemeriahan dan kebahagiaan Kota Yogyakarta yang istimewa. (*)
Saya sering banget denger tradisi Sekaten ini..pasti ramai dan seru ya mbak apalagi kental dengan tradisi budaya Jawa..sayang belum pernah menyaksikan sendiri di lapangan baru dengar cerita saja..
BalasHapusPasti ramai dan semarak banget yaa, kak. Pengen banget dateng ke acara tradisi gini. Soalnya pengen icip icip kulinernya. Semoga pandemi bisa segera berlalu, jadi bisa ngebolang lagi
BalasHapusSaya Jadi Penasaran dengan tradisi Sekaten, semoga bisa secepatnya jalan-jalan lagi
BalasHapusKukira kamu abis dari Yogya mbak, mau bilang fotonya bagus-bagus. Ternyata dari ig ya :D
BalasHapusDapat informasi baru nih aku, makasih mbak
Filosofi endhog Abang bagus banget ya kak..
BalasHapusYang saya tau cuma Sego gurih. Alias nasi gurih. Kalo di Medan namanya nasi uduk/nasi gurih.
aku belum pernah lihat sekaten ini mbak. kalau ke jogja beberapa kali pasti ke pasar malem karena seru sekalian wiskul hehe
BalasHapusDulu waktu masih tinggal di jateng suka diajak ke sekatenan, sekarang sudah pindah ke jatim makin nggak pernah apalagi pas di balikpapan wkwkwk. Btw sekaten pas bulan apa kak? Pengen kesana lagi cari kuliner yang menggoda selera banget nih
BalasHapuskelima hal unik ini pernah dengar tapi aku belum pernah langsung menyaksikannya , sego gurih dan endog abang belum pernah coba , semoga bisa eksplore sekaten yogya biar kenal ahh hal uni dan khas ini.
BalasHapusSadar beberapa kali ke jogja hanya menjumpai pasar malamnya saja .... hiksss.. 4 lainnya belum kesampaian
BalasHapusIngin rasanya pas acara saya pas di Yogyakarta ya. Ingin melihat pasar malam tentunya. Tapi di masa pandemi ini apa diperbolehkan mba ?
BalasHapusdi daerah jawa tengah lainnya juga mirip ya mba, di tempat saya daerah sragen juga khasnya pasar malam di alun-alun hehe. sama makan pecel di alun-alun. sekalian menikmati lampu kelap kelip di pasar malam dan makan pecel. jadi kangen pulang kampung hihi.
BalasHapuskekayaan budaya yg patut dilestarikan. karena ini juga akan menarik wisatawan. grebeg muludan ini sepertinya seru. jadi pengen menyaksikan langsung.
BalasHapusSegoh guruh disini namanya nasi gemuk mbak, terbuat dari nasi uduk telor, kacang tanah dan ikan teri.
BalasHapusWah ini Jogja ya memiliki kegiatan yang begitu keren. Saya pengen bisa menyaksikan grebeg maulidannya deh, Ramai banget ya pastinya itu.
BalasHapusMasyaa Allah, jadi pengen ke Jogja. Saya blm pernah kesana. Jadi pengen kesana ajak keluarga dan sekalian mencicipi sego gurihnya. Pasti mantul banget
BalasHapusEndog Abang aku penasaran lho pengen mencoba makanan ini, kayanya lucu aja gitu ya telur di cat gitu.. tapi kalau telur gudeg aku paling suka
BalasHapus