Memiliki buah hati merupakan sebuah kebahagiaan yang luar biasa bagi setiap ibu yang ada di dunia ini, dan setiap ibu tentunya ingin memberikan yang terbaik untuk buah hatinya, akan tetapi tak jarang para ibu dan ayah memaksakan sesuatu kepada anak dengan dalih bahwa itu adalah yang terbaik untuk anaknya.
Orangtua
kerapkali tak ingin tahu apa yang diinginkan anak, orangtua selalu ingin
anaknya menjadi yang paling baik, bahkan tak jarang membanding-bandingkan anak
dengan anak yang lainnya. Padahal yang diinginkan anak adalah ingin dipahami
dengan penuh cinta oleh ibu dan ayahnya.
Itulah
pesan utama yang ingin disampaikan oleh Retno Hening dalam bukunya berjudul
Happy Little Soul, sebuah catatan mengenai kehidupan dan kesehariannya
membesarkan buah hati tercinta, Mayesa Hafsah Kirana.
Bagi
pengguna instagram tentunya tak asing dengan sosok Retno Hening dan Kirana yang
kerap mengunggah foto serta video kebersamaan mereka di akun @retnohening. Sosok Kirana memang sangat menggemaskan, hingga
siapapun yang melihat foto dan videonya akan bisa langsung jatuh cinta dari
pandangan pertama.
Pada awalnya, Retno Hening mengunggah keseharian
Kirana di instagram hanya sebagai penyambung rasa rindu bagi keluarga yang ada
di tanah air, hal ini dikarenakan Kirana dan keluarganya sekarang tinggal di Oman.
Keseharian Retno Hening dan Kirana yang diunggah di
instagram ternyata membawa dampak yang luar biasa, banyak pengguna instagram
yang jatuh cinta pada Kirana dan akhirnya menjadi follower akun Retno Hening.
Apalagi dalam video-video yang diunggah tidak hanya berisi kelucuan Kirana saja, namun juga berisi tentang tips-tips parenting. Nah, dari keseharian mereka itulah, berbagai pengalaman Retno Hening selama mengandung dan membesarkan Kirana hingga berusia 3 tahun dituangkan dalam buku ini.
Sikap Kirana yang sopan dan rasa empatinya yang tinggi membuat banyak orang penasaran dengan metode pembelajaran yang dilakukan oleh Retno Hening di rumah, dan di buku inilah akan dijelaskan secara lebih terperinci pembelajaran apa saja yang dilalui oleh Kirana sehingga bisa menjadi anak yang cerdas, sopan, dan penuh empati.
Memahami Anak
Hal
pertama yang disampaikan Retno dalam buku ini adalah bahwa orangtua lah yang
harus memahami anaknya yang masih bayi atau balita, bukan bayi atau balita yang
harus memahami keinginan orangtuanya. Ketika bayi menangis, ketika bayi susah
tidur, atau ketika bayi tiba-tiba terbangun tengah malam, orangtua jangan
lantas marah-marah, mungkin orangtua memang merasakan lelah, tapi anak bayi
belum mengerti cara berkomunikasi, sehingga orangtua yang wajib memahami apa
keinginan buah hati.
Retno
sebisa mungkin selalu mengajak Kirana berkomunikasi, tak hanya ketika Kirana
sudah bisa berbicara, namun juga ketika Kirana belum lancar mengucapkan kata.
Cara komunikasi ini pula yang kemudian membuat Kirana bisa lancar berbicara di
usianya yang masih dini.
“Menyugesti
diri sendiri bahwa Kirana paham dengan perkataan saya, membuat saya tidak mudah
marah. Saya merasa Kirana sudah paham perkataan saya tanpa harus marah-marah
dan berteriak”. (halaman 51).
Dalam
buku ini diceritakan secara jelas bagaimana seorang Retno yang kerap disapa
Ibuk saling jatuh cinta dengan Kirana, bagaimana mereka bermain bersama, dan
saling menghibur di kala duka.
“Beberapa
kali ketika saya marah-marah, Kirana mengingatkan, ‘Ibuk sabar, Ibuk. Jangan
marah-marah, nanti Kirana sedih’. Ucapannya itu membuat kemarahan saya seketika
mereda, kemudian malu sendiri”. (halaman 187)
Retno
pun sedini mungkin mengajarkan pada Kirana tentang sikap sehari-hari dengan
mencontohkan hal-hal yang baik karena anak adalah pencontoh yang ulung. Orang
terdekat yang dilihat anak adalah orangtua, maka ingin anak bersikap baik, maka
orangtua juga harus mencontohkan hal-hal baik pula.
Tak
hanya berisi tentang cerita keseharian serta cara Retno untuk mendidik Kirana,
di buku ini juga berisi menu-menu MPASI untuk bayi serta beragam model jenis
permainan yang bisa dibuat sendiri di rumah dan dimainkan bersama oleh orangtua
dan anak. Buku ini tak hanya cocok dibaca oleh para orangtua yang sudah
memiliki buah hati, namun juga oleh para calon orangtua yang ingin
mempersiapkan diri agar bisa menjadi sahabat anak dan bisa memahami anak dengan
penuh cinta. (*)
Betul kak,. Org tua harus jadi contoh, teladan, dan role model yg baik bagi anak. Karna memang anak adalah peniru ulung
BalasHapusJadi nggak sabar nih menjadi orangtua. Bukunya menarik ya, jadi pengin baca. Ini masih edar sekarang mbak?
BalasHapusAn impressive share, I simply given this onto a colleague who was simply doing a small analysis about this. And then he in reality bought me breakfast since I ran across it for him.. smile. So i want to reword that: Thnx for the treat! But yeah Thnkx for spending plenty of time to discuss this, I find myself strongly regarding it and love reading regarding this topic. If you can, as you become expertise, might you mind updating your website with increased details? It can be highly ideal for me. Huge thumb up with this text! widowed parenting
BalasHapusHiks..
BalasHapusKadang saya suka sedih kalo liat si sulung lagi marahin adiknya. Saya kayak lagi liat diri sendiri marahin anak-anak.
Memahami anak memang harus sabar ya mbak terkadang orang dewasa menganggap anak gak tau apa2 jadi gampang terbawa emosi kalau anak bertindak diluar batas pdhal sbgai orang tua justru bisa belajar pada anak ya hehe
BalasHapusIlmu parenting itu memang tiada habisnya ya mbak..karena setiap individu punya permasalahan berbeda2. Tapi intinya mengarah pada kebaikan
BalasHapusaku juga seneng baca buku ibuk kirana ini. mereka bercerita tentang parenting tanpa menggurui..apalagi liat kirana, gemay sekali
BalasHapuswah keren nih bukunya mba, emang bener ya kita sebagai orangtua yang harus memahami anak, bukan anak yang memahami kita. jadi kita juga bisa saling belajar untuk bersabar ketika anak rewel, dll. makasih review-nya mba.
BalasHapusSuka banget sama Ibuk dan ga nyangka sering dibikin kangen sama Kirana. Pastinya, keberadaan kirana ini jadi bukti nyata ya, kak. Kalau pola asuh ibuk tuh ngga sembarangan. Dan pas ada adiknya kirana pun perlakuannya cukup berbeda tapi tetap disesuaikan sama kepribadian si anak. Lucu dan ngangenin kakak Kiwana tuhhh
BalasHapusKa richa.. Baru baca review bukunya saja saya langsung jatuh cinta, auto search ig retno hening. Dan tambah jatuh cinta huhuhu trims kak
BalasHapusCocok buat orang tua muda baru yang minim pengalaman kayak saya ini kak, harus baca nich
BalasHapusAuto cari bukunya ini,sebagai persiapan ini saat nantinya punya anak
BalasHapusSeru nampaknya buku ini, jadi ingin membelinya.. ada nggak ya di toko buku di tempat aku. Cara mengajar dan mendidik anak
BalasHapusYa memang yang pertama menjadi sahabat pastinya orang tua ya, harus diberikan contoh nyata kepada anak, karena orang tua meupakan madrasah pertama buat anak . Bukunya cocok nie buat pasangan muda dan para orang tua lainnya biar bisa memahami anak huhuhu, sepertinya aku tidak dipahami orangtuaku kak, wkwkwk.
BalasHapusThanks review dan infonya Mbak. Sepertinya patut dibaca nih buat para emak yang memilki anak mulai aktif bicara dan berantakin apa-apa biar gak marah-marah mulu.
BalasHapusBagus nih bukunya. Saya paling gak suka sama orangtua yg suka membanding2kan anak mereka dgn anak orang lain. Toh masing2 anak memiliki keunggulannya masing2
BalasHapusPatut dicontoh ni mbak Retno, memang sikap orang tua akan mengalir ke anaknya ya kak. Setuju anak-anak adalah peniru ulung.
BalasHapus