Salah satu tren gaya kekinian yang sekarang ini banyak dilakukan adalah melakukan bleaching rambut. Berbeda dengan mewarnai rambut
yang hanya mengubah warna bagian luar helai rambut, maka bleaching pada rambut
dilakukan dengan cara proses oksidasi hingga terbukanya lapisan kutikula pada
rambut sehingga krim bleaching yang mengandung hidrogen peroksida bisa meresap
kemudian memutihkan batang rambut.
Warna-warni Rambut (Sumber: Kristýna Matlachová-Pixabay) |
Hasil warna rambut yang melalui proses bleaching berbeda-beda untuk setiap orang, ada yang berwarna putih, abu-abu,
atau kuning. Selain itu bisa juga diisi dengan warna-warna lainnya, seperti yang
sedang tren sekarang adalah penggunaan warna-warna ombre.
Meski bleaching bisa menghasilkan
gaya rambut yang unik dan menarik, namun perlu pula mengetahui risiko dari bleaching rambut yang perlu diwaspadai.
1. Rambut Kering dan Rontok
Kutikula rambut yang terbuka
akan mengakibatkan rambut rontok, apalagi jika krim bleaching yang digunakan
memiliki konsentrasi tinggi. Apalagi jika sering melakukan bleaching, maka rambut
akan menjadi kering dan kusut, dan akibat dari kerusakan ini akan sulit
diperbaiki ke depannya.
2. Alergi
Bagi yang memiliki kulit kepala
yang sensitif, waspadai alergi yang bisa terjadi saat atau setelah melakukan
bleaching. Kulit kepala akan mengalami gatal yang hebat dan bisa menyebabkan
luka-luka di kulit kepala.
3. Memicu Kebotakan
Mengikuti tren bleaching rambut
terkadang tidak disertai kewaspadaan yang tinggi, sehingga asal saja memilih
salon untuk bleaching. Akibatnya tentu bisa ditebak, pihak salon menggunakan
krim bleaching tanpa takaran yang jelas. Penggunaan bahan kimia pada krim
bleaching ini dapat menyebabkan kebotakan permanen karena berkurangnya
folikel-folikel yang ada pada rambut.
4. Iritasi Syaraf.
Tak hanya memiliki efek samping
terhadap kesehatan rambut saja, bleaching juga bisa menyebabkan efek samping
pada kesehatan tubuh, seperti yang dialami artis Iko Uwais tahun 2019 lalu.
Pada Juni 2019, Iko Uwais harus dilarikan ke rumah sakit karena kepala bagian kanan terasa sangat sakit setelah melakukan bleaching pada rambutnya. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata itu terjadi karena larutan kimia yang ada pada krim bleaching membuat saraf di kepalanya mengalami iritasi.
5.
Luka Bakar
di Kulit Kepala
Penggunaan bahan kimia yang
kuat pada krim bleaching juga bisa menyebabkan luka bakar pada kulit kepala.
Hal ini bisa terjadi karena larutan tersebut masuk ke kulit kepala dalam proses
penghilangan warna dan pigmen rambut.
Kasus ini pernah terjadi pada seorang wanita Inggris yang harus dibawa ke rumah sait setelah melakukan proses bleaching pada rambutnya. Luka bakar tersebut disertai rasa perih dan gatal kemerahan.
6. Migrain
Kandungan peroksida pada krim
bleaching yang kuat juga bisa menyebabkan migrain, apalagi jika krim tersebut
menempel cukup lama di rambut dan kulit kepala. Tak hanya krimnya, namun aroma
krim yang kuat juga dapat memicu migrain.
7. Bisa Memicu Kanker
American Cancer Society dan
National Cancer Institute pernah melakukan penelitian terhadap ribuan zat kimia
yang ada pada zat pewarna rambut. Dan hasilnya, terdapat zat karsinogenik pada
krim bleaching yang dapat merangsang terjadinya mutasi gen DNA pada sel tubuh
dan menyebabkan kanker.
Itulah beberapa risiko dari bleaching rambut yang perlu diwaspadai. Meskipun menjadi tren gaya kekinian, melakukan bleaching tidak boleh asal. Pelajari dulu kandungan bahan kimia pada krim bleaching dan pilih salon terbaik yang tidak akan asal dalam melakukan proses bleaching agar tidak menyesal kemudian.(*)
Aku ngecat rambut biasanya 6 bln sekali. Khusus ngecat uban aja dan ditest dulu pewarnanya di rambut
BalasHapusOk...ditest dulu ya kak..sehingga dapat dilihat aoakah ada dampaknya atau tidak... jadi semakin tahu
Hapusaku malah pengen di bleaching ternyata efeknya bikin ngeri juga yah kalau dilakuin. Rambutku udah tipis kalau efeknya bisa rontok gini aku mundur alon alon wkwk
BalasHapusYep yep memang bikin ngeri bleaching itu. Untung banget rambutku itu tipis, jadi bleaching 2x aja udah masuk warnanya. Sekarang warna rambutnya udah balik ke hitam alami~ hehe.
BalasHapusah saya yg rambutnya tebal jd maju mundur coba bleaching. takutnya sekali ajah kan kurang kelihatan hasilnya.manis sih tapi...
HapusWah. ternyata banyaka bahayanya bleaching rambut ini ya, Mbak. Jadi jangan sampai ingin gaya, tapi mengorbankan kesehatan. Kaena menurut saya, Tuhan itu sudah menciptakan rambut yang sudah sesuai untuk masing-masing orang. Misalnya orang asia, cocoknya warna rambut hitam.
BalasHapusHmmm ...harus hati2 ini kaum hawa... terutama yg sering bleaching... ada resiko juga rupa2nya
BalasHapusMemang untuk bleaching cocoknya diserahka ke ahlinya ya kak biar nanto ditest dulu apakah alergi atau engga. Kalau saya semir rambut sih tanpa bleaching hahah XD
BalasHapusIlmu baru nih, selama ini sih gak pernah apa-apain rambut termasuk warnai atau bleaching, yaa paling cuma potong doang. Tapi ini pengetahuan juga sih, kalau ternyata bleaching banyak resikonya juga ya jika tidak ditangani oleh orang ahlinya
BalasHapusKalau ke salon potong rambut sering ditawarin, engga sekalian dicat? Aku engga berani, soalnya gatel-gatel sih. Males juga ngetes dulu. Yawda mulai ada ubannya deh.
BalasHapusAku malah pengen sesekali ngewarnain rambut. Tapi suka khawatir jg sama efek dr perwarnaannya.
BalasHapusTp beneran pengen sesekali, tertarik warna coklat seperti di gambar tengah itu.
aku baru tahu bleaching itu menghilangkan warna rambut. kira-kira kalau sudah dibleaching rambut bisa balik lagi nggak ya warnanya?
BalasHapusWaduh, ngeri juga nih ya kalau rambut sering dibleaching. Resikonya banyak banget, sampai berakibat fatal kebotakan, bahkan yang paling ngeri sampai memicu kanker. Kalau mau bleaching kudu hati-hati banget nih. Terus mesti tanya-tanya juga ke salonnya bahannya apa saja, terus takaran pastinya gimana. Jangan sampai mereka asal menggunakan bahan-bahan dengan takaran yang tak pasti.
BalasHapusNah kan syerem amat efeknya. Sebenarnya udah dikasih tau lewat bau2 yg keluar dari bahan bleaching yang mana nyengat dan ga enak. Kalo udah gitu harusnya ga usah memaksa diri untuk ngikutin trend. Soalnya, parah anet efeknya ;(
BalasHapus