Sudahkah kamu diet plastik hari ini? Bagi sebagian orang, diet plastik memang masih terdengar
asing. Jika biasanya diet berhubungan dengan kontrol pola makan, maka
diet plastik adalah mengontrol penggunaan plastik yang digunakan sehari-hari.
Diet Plastik (Dokumentasi pribadi) |
Saat ini, Indonesia
menjadi negara urutan kedua penyumbang sampah plastik terbanyak di dunia, yaitu
3,21 juta meter ton/tahun. Banyak banget, kan? Penggunaan plastik memang tidak
bisa dihilangkan sama sekali, namun tentunya bisa dikurangi, dengan cara diet plastik.
Lalu, apa sih yang bisa
kita lakukan untuk mengurangi sampah plastik dalam kehidupan sehari-hari?
1. Membawa Kantong Belanja Sendiri
Saat belanja di pasar,
minimarket, hingga swalayan, penggunaan kantong plastik seperti sudah menjadi
kewajiban. Para pembeli seolah memiliki hak untuk mendapatkan kantong plastik,
begitu juga dengan pedagang/penjual yang memandang bahwa pemberian kantong
plastik untuk wadah belanjaan menjadi semacam bentuk pelayanan untuk konsumen.
Membawa Tote Bag Saat Berbelanja (Dokumentasi Pribadi) |
Untungnya saat ini
banyak minimarket, atau swalayan yang sudah mulai menyadari bahaya penggunaan
kantong plastik berlebih dan menyarankan para konsumennya untuk membawa kantong
belanja sendiri.
Membawa kantong belanja
sendiri saat berbelanja tentunya banyak sekali manfaatnya, selain bisa
mengurangi sampah plastik, juga bisa digunakan berulang kali. Apalagi bagi yang suka membawa tote bag kekinian, bisa sekalian bergaya sambil berbelanja, hehe.
2. Menggunakan Kantong Plastik
Berulang Kali
Salah satu prinsip
dalam meminimalisir sampah plastik adalah reuse,
yaitu memakai kembali barang-barang yang masih bisa dipakai, namun tidak
bisa didaur ulang, salah satunya adalah kantong plastik kresek.
Banyak ibu-ibu yang
membeli bahan makanan di pasar mengaku kesulitan mengurangi sampah plastik
karena saat membeli telur, cabai, bawang merah, bawah putih, wortel, tomat, dan
bahan-bahan lainnya membutuhkan plastik.
Menggunakan Kantong Kresek yang Sama Berulang Kali (Dokumentasi Pribadi) |
Nah, solusinya bisa
menggunakan kantong plastik kresek berulang kali. Bahan makanan bukan makanan
matang, oleh karena itu aman apabila menggunakan kantong plastik yang sama berulang kali
untuk wadahnya.
Saya seringkali
menyimpan kantong kresek yang saya dapatkan, kemudian saat belanja ke pasar
akan saya gunakan untuk wadah bahan sayuran yang saya beli. Setelah berbelanja,
kantong kresek tersebut akan saya cuci bersih, saya jemur, saya lipat, dan bisa
saya gunakan kembali saat berbelanja di lain hari.
3. Menggunakan Sedotan Non Plastik
Pernah melihat video tentang seekor
penyu yang kesakitan karena hidungnya kemasukan sedotan plastik? Miris dan
menyedihkan, bukan? Sedotan plastik sekali pakai yang kita gunakan dan buang,
ternyata malah menyakiti makhluk lain yang tak berdosa.
Sedotan Non Plastik (Dokumentasi Pribadi) |
Maka dari itu, sebagai
salah satu aktifitas diet plastik, mulai gunakan sedotan non plastik yang bisa
dipakai berulang kali. Yuk, stop gunakan sedotan plastik.
4. Membawa Wadah Sendiri Saat Jajan
Membawa Wadah Sendiri Saat Membeli Makanan (Dokumentasi Pribadi) |
Usahakan membawa wadah
sendiri saat jajan. Seperti saat membeli siomay, batagor, atau bubur ayam. Seperti
yang saya lakukan, saat membeli bubur ayam atau jajanan lain yang lewat depan
rumah, saya menggunakan wadah sendiri untuk meminimalisir penggunaan plastik. Mungkin
terkesan repot atau lebay, tapi untuk masa depan lingkungan yang lebih baik,
kenapa tidak?
5. Membawa Botol Minum Sendiri
Sering merasa kehausan
saat di jalan? Yuk mulai gunakan tumbler atau botol minum isi ulang untuk
membawa air minum. Selain lebih sehat, lebih praktis, tentunya lebih hemat,
karena gak perlu membeli minum di jalan. Jangan lupa untuk mengajak anggota
keluarga menggunakan botol minum sendiri saat beraktifitas di luar, ya.
6. Memilih Produk dengan Kemasan Daur
Ulang
Aktivitas rumah tangga
sehari-hari seperti memasak, mencuci, dan mengepel, tentunya sulit dipisahkan
dari benda-benda yang memiliki bahan plastik sebagai wadahnya. Seperti minyak
goreng, detergen, juga cairan pel.
Oleh sebab itu, untuk
menghindari bahan plastik seminim mungkin, usahakan untuk menggunakan produk
dengan kemasan daur ulang, atau wadahnya bisa didaur ulang kembali, seperti
minyak goreng dan cairan pel kemasan botol, juga detergen yang menggunakan
kemasan botol.
Botol Detergen Hasil Daur Ulang (Sumber: Youtube Rinso) |
Kemasan botol bekas pakai ini
nantinya bisa dibawa ke bank sampah atau diberikan kepada pemulung agar bisa
didaur ulang kembali. Seperti Rinso yang kemasan botolnya 100% merupakan hasil
daur ulang. Nah, apabila kamu menggunakan Rinso kemasan botol, botol sisa
kemasannya jangan dibuang ke tempat sampah ya, tapi serahkan ke bank sampah
atau ke pemulung agar nantinya bisa didaur ulang.
Itu dia beberapa cara
untuk menunjang aktivitas diet plastik dalam kehidupan sehari-hari. Ayo mulai
diet plastik sekarang juga. Diet plastik untuk masa depan lingkungan yang lebih baik. (*)
Setujuuuu.. aku udah sering bawa temoat bekal sendiri, tas shopping, tumbler dan minum gak pake sedotan. Tapi kadang suka keteteran kalau mau jajan banyak tapi tempqt bekalnya cuma 1, jadilah harus mbungkus dengan plastik.
BalasHapusKalo saya bawa tumbler dan tempat bakal sendiri dari rumah.. Kalo gak dimulai dari diri sendiri kapan lagi kita mendukung kampanye sampah plastik..
BalasHapusWah aku punya banyak tas kain, tapi kalau ke market malah sering lupa bawa hiks. Thanks mengingatkan
BalasHapusAku juga sekarang lagi diet kantung plastik. Sebisa mungkin bawa tumblr dan totebag saat belanja. ðŸ¤ðŸ¤ðŸ¤
BalasHapusKalau aku ya karena kemana-mana bawa backpack, jadi setiap belanja langsung masuk tas aja. Juga akhir-akhir ini terbantu banget karena bawa tumbler, jadi nggak takut dehidrasi hehe.
BalasHapusWaduh.. Indonesia sudah jadi negara nomor 2 penyumbang sampah. Harus segera dilakukan tindakan nyata ya, salah satunya memang diet plastik. Dan saya juga selalu bawa botol minim, Mbak.
BalasHapusDan syukurnya, sekarang kemasan sabun cair juga pakai daur ulang.
Sudah dari dulu suka membawa botol minuman sendiri jika sedang keluar rumah.
BalasHapusI agree with you mb. diet plastik suatu saat akan mengubah masa depan menjadi lebih baik krn plastik jdi salah satu sumber masalah yg harus diberantas dan diselesaikan bersama.
BalasHapusyang terakhir nih yang belum saya lakukan karena susah cari produk yang bungkusnya daur ulang, huhuhu. Jadi plastik tuh ada di rumah ya dari produk-produk itu karena sayapun sudah mulai belanja dengan tas sendiri
BalasHapusakuuu sudah melakukan semuanya, tapi yang paling susah itu yg mau jajan pakai wadah sendiri kadang ada case yg emang butuh diplastikin krn ngga pas di kantung belanja sendiri hihiw :3
BalasHapusMakin kesini memang lingkungan harus terus dijaga kelestariannya kan. Dengan melakukan diet plastik ini tentunya membantu untuk masa depan lingkungan di bumi ini. AKu pun mulai mengurangi jajan menggunakan plastik dan biasa bawa bekal juga.
BalasHapusAku sekarang Juga mulai mengurangi pakai plastik-plastik. Kebetulan di Semarang Juga belanja sekarang wajib bawa kantong belanja sendiri. Terus acara-acara parenting Juga udah mulai zero waste.. jadi disuruh bawa Tumblr Dan tempat makan sendiri.
BalasHapusDari semua langkah diet plastik, saya paling sebel dg solusi pakai sedotan non plastik. Kenapa? Sering kali terlihat ramah lingkungan (yg memang iya), tetapi saya pribadi malas untuk mencuci sedotan itu. ahhaha.
BalasHapusJadi gmn? Kalau saya sih langsung sruput aja dari gelas dan gak pake sedotan :)
ternyata diet plastik ini lebih berbahaya daripada diet makanan, karena dampaknya ke generasi selanjutnya..
BalasHapusBotol minum aku udah bawa sendiri karena emang gak suka air mineral.
BalasHapusUntuk belanjaan juga udah bawa tas sendiri.
Yg belum itu bawa tempat klo jajan bakso, dll. Apalagi klo belinya banyak hihiiiii... Tp minimal kita udah usaha dari kalangan sendiri dlu ya utk mengurangi sampah plastik di Indonesia.
Alhamdulillah, semua poin yang kamu sebutkan sudah aku jalankan, Twin. Termasuk melipat plastik berbentuk segitiga dan kusimpan rapi di dalam satu kotak khusus di dapur yang selalu aku ambil di kala butuh, habis pakai dan masih bersih binti kering, aku lipat berbentuk segitiga kembali.
BalasHapusMasih boros nih. Kadang gak nolak juga klo dikasih karena biasanya si kantong plastik direuse tuk wadah sampah di rumah sebelum ke TPS. Tapi sebisa mungkin sih klo belanja bulanan emang udah minta diduskan saja daripada pakai kantong plastik berlembar2. Sebelum keluar juga anak-anak selalu saya ingatin bawa botol minum sendiri, biar hemat dan pastinya menghindari air kemasan juga dong.
BalasHapusNah, jajan bawa wadah sendiri yang belum nih. Kalau hari Minggu gini, suka sarapan bubur ayam dekat rumah, beli bawa pulang. Lah itu berapa kantong yg dibawain. Makasih remindernya...
BalasHapus