Cerdas,
cantik, dan inovatif, itulah kesan pertama saya saat bertemu dengan sosok Nurul
Indriyani, seorang aktifis muda yang berjuang untuk kesetaraan hak anak dan perempuan.
Usianya masihlah belia, yaitu 18 tahun, di saat teman-teman seusianya sibuk
dengan foto-foto selfie di sosial media atau belanja online untuk memenuhi
hasrat tampil dengan busana kekinian, maka Nurul lebih akrab dan sibuk dengan
gerakan kampanye tentang kesetaraan hak anak dan perempuan, bahkan aktifitasnya
ini telah dilakukannya sejak beberapa tahun lalu.
Nurul Indriyani |
Nurul
memang berbeda dengan gadis-gadis lain seusianya, ia memiliki pemikiran yang
maju, dan yang pasti, ia tak hanya berjuang untuk masa depannya sendiri, namun
ia juga memperjuangkan masa depan anak-anak dan perempuan di Indonesia lewat
gerakan kampanye pencegahan pernikahan dini.
Nurul
bukanlah anak yang berasal dari kota besar, karena ia lahir dan dibesarkan di
sebuah dusun kecil di Kabupaten Grobogan yang sebagian masyarakatnya adalah
petani. Meski begitu, ia memiliki cita-cita tinggi, ia ingin menyebarkan
pemikiran bahwa pernikahan dini bukanlah solusi untuk masa depan.
“Saya
melakukan kampanye pencegahan pernikahan dini ini karena terinspirasi dari
kisah nyata ibu saya yang menikah di usia 15 tahun dan melahirkan saya di usia
16 tahun,” kisah Nurul ketika saya menemuinya di rumahnya di dusun Karang Sari,
Desa Padang, Kecamatan Tanggung Harjo, Kabupaten Grobogan.
Saya
terhenyak mendengar penuturan Nurul, namun Nurul membenarkan bahwa kisah itu
benar adanya, dan karena pernikahan dini tersebut, ibunya pun harus membenamkan
cita-citanya untuk menjadi seorang bidan.
Karena
kisah ibunya inilah, Nurul bertekad bahwa ia tak ingin menikah dini dan ingin
pula menyebarkan pemikirannya ini pada masyarakat. Ia pun mengawalinya dengan bergabung
di kelompok Anak PPAD (Persatuan Pelajar Anak Desa) di desanya.
Saat
Nurul menjadi ketua PPAD di tahun 2012, ia melakukan kegiatan survey tentang
pernikahan dini dan hasilnya cukup mencengangkan. Dalam kurun watu 5 tahun
(2007-2012), telah terjadi 31 pernikahan usia anak, 26 pernikahan anak
perempuan, dan 5 pernikahan anak laki-laki, dengan usia rata-rata 15-18 tahun.
Masyarakat
yang tinggal di kampungnya memang masih berpikiran bahwa anak gadis yang sudah
baligh harus segera dinikahkan jika tidak ingin menjadi perawan tua, cara
berpikir inilah yang ingin diubah oleh Nurul, karena pernikahan dini tidak
hanya berakibat pada putusnya cita-cita, namun juga pada kasus cerai dan KDRT
yang rentan terjadi pada rumah tangga pelaku pernikahan dini.
Meski
awalnya banya dipandang sebelah mata oleh masyarakat, namun Nurul tak menyerah,
ia tetap berjibaku dan berjuang agar masyarakat bisa berpikir
lebih terbuka bahwa pernikahan dini akan mendatangkan banyak kerugian.
Dari Sudut Desa Hingga ke Negeri
Obama
Ingin
kampanyenya tentang pencegahan pernikahan dini dapat diterima oleh masyarakat
yang lebih luas lagi, Nurul pun bergabung ke forum-forum anak yang lebih besar,
seperti Forum Anak Kabupaten Grobogan dan Organisasi Plan Indonesia.
Kerja
kerasnya untuk mencegah pernikahan dini dan perjuangannya untuk kesetaraan hak
anak ini pun mulai membuahkan hasil, salah satunya adalah dari jumlah
pernikahan dini di desanya yang mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Atas
kiprahnya dalam kampanye pencegahan pernikahan ini pula, Nurul Indriyani banyak
diganjar beragam penghargaan, seperti; Anak Berprestasi di Bidang Pencegahan
Pernikahan Dini, Kesetaraan Jender, dan Perluasan Akses Anak untuk Bersekolah –
Hari Anak Nasional 2012, Duta Kampanye BIAAG
(Because I Am A Girl) Plan Indonesia. BIAAG, dan yang teranyar Nurul
juga meraih penghargaan dari Kemenpora pada puncak peringatan Hari Sumpah
Pemuda, 28 Oktober 2016 di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Bersama Ibu Linda Gumelar (Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan) |
Menerima Penghargaan dari Gubernur Jateng, Bp. Ganjar Pranowo |
Menerima Penghargaan dari Menteri Pemuda dan Olahraga |
Tak
hanya berprestasi di tingkat regional dan nasional saja, namun Nurul juga
memiliki prestasi di tingkat Internasional. Pada tahun 2012, menjadi perwakilan
Indonesia dan Asia pada Forum International Day of The Girl, di Markas PBB, New
York, Amerika Serikat.
Bersama Para Delegasi Forum International Day of The Girl |
Menjadi Pembicara di Forum International Of The Girl |
Bahkan,
yang lebih membanggakan lagi, karena kiprahnya dalam pencegahan pernikahan dini
di Indonesia, Nurul juga mendapatkan kehormatan untuk berpidato dalam forum
internasional tersebut.
Langkah
Nurul tentunya masih panjang, mahasiswi semester 3 Hubungan Internasional,
FISIP Universitas Diponegoro ini masih dan akan terus mewakili suara anak dan
perempuan agar mendapatkan kesetaraan serta hak-haknya untuk meraih masa depan
yang lebih baik. .
Perjalanan
Nurul Indriyani dari sudut desa hingga negeri Obama untuk mengkampanyekan
pencegahan pernikahan dini menunjukkan bahwa kerja keras haruslah ada dalam
setiap cita-cita, yang terpenting adalah selalu yakin dan percaya bahwa Tuhan
akan selalu memeluk mimpi setiap hambaNya.
Selain
itu, sosok Nurul juga menjadi bukti bahwa usia muda bukanlah penghalang untuk
menyuarakan kebaikan, karena menjadi sosok #MudaBikinBangga bukanlah tentang
bagaimana mencapai kesuksesan seorang diri, namun bagaimana menjadi seseorang
yang dapat menyebarkan kebaikan kepada banyak orang, karena sebaik-baiknya
manusia adalah yang bermanfaat untuk orang-orang di sekitarnya.
Pemuda Indonesia Bukanlah Katak dalam
Tempurung
Sebagai
seorang yang masih belia, Nurul Indriyani juga mengajarkan pada kita bahwa
sebagai pemuda harapan masa depan Indonesia haruslah bisa berpikiran terbuka,
mau mengenal dunia lebih luas sehingga tidak menjadi katak dalam tempurung.
Bayangkan
jika dulu Nurul memilih tetap menjadi katak dalam tempurung dan menerima nasib
seperti anak-anak seusianya di kampung sehingga harus menikah di usia belia.
Tentunya Nurul tidak akan pernah bisa menyuarakan nasib anak-anak Indonesia
hingga ke skala dunia.
Oleh
karena itu, untuk menjadi pemuda Indonesia yang memiliki pemikiran terbuka,
tentunya kita harus banyak membaca dan mengetahui segala perkembangan dan
permasalahan yang terjadi di sekitar kita, seperti di dunia pendidikan,
politik, ekonomi, sosial kebudayaan dan lain sebagainya agar kita bisa merumuskan
solusi seperti apa yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Lalu
bagaimana kita bisa mengetahui beragam perkembangan dan permasalahan yang ada
di sekitar kita? Apakah kita perlu berlangganan beragam koran setiap hari?
Ataukah kita harus menonton televisi selama berjam-jam?
Tak
perlu pusing, karena di era digital ini, segala perkembangan dunia dapat kita
temukan di ujung jari, yaitu lewat aplikasi KURIO. Aplikasi ini terbilang sumber
berita terlengkap yang ada dalam satu aplikasi, karena segala macam berita ada
di aplikasi ini, dari berita kategori News, Sport, Life, Celebrity, Tekno,
Travel, dan masih banyak lagi.
Trending di Aplikasi Kurio |
Top Stories di Aplikasi Kurio |
Top Videos di Aplikasi Kurio |
Ragam Tab Manajemen di Aplikasi Kurio |
Bahkan,
yang lebih memudahkan pengguna, dalam aplikasi ini juga tersedia kategori Top
Stories, dan Trending, sehingga kita tidak akan ketinggalan untuk mengetahui
dan membaca berita terkini yang sedang hangat dibicarakan atau disorot oleh
masyarakat. Aplikasi ini juga memudahkan pengguna untuk mengatur topik apa yang
disukai dan ingin dibaca.
Kini,
tak perlu lagi berlangganan beragam jenis koran, atau menginstal beragam
aplikasi berita, karena dalam KURIO ini memunculkan berita dalam bentuk tulisan
dan video dari berbagai sumber yang terpercaya dan kredibel, seperti Antaranews.com,
Sindonews.com, Liputan6.com, Viva.co.id, Merdeka.com, Tribunnews.com,
Metrotvnews.com.
KURIO
juga selalu setia memberikan notifikasi atau pemberitahuan jika ada berita
penting tersedia, sehingga kita tidak perlu takut ketinggalan untuk membaca berita
terkini. Tak ingin menjadi pemuda yang memiliki pemikiran seperti katak dalam
tempurung? Segera instal aplikasi KURIO di google playstore untuk menemukan
kabar terkini tentang Indonesia juga dunia.(*)
Mantap blognya mbak richa. Sangat menginspirasi.
BalasHapusTerima kasih, semoga bermanfaat ^_^
Hapus