Di era digital saat ini, manusia memang tidak bisa dipisahkan dengan ponsel. Begitu juga dengan saya yang rasanya ada separuh napas yang hilang jika ponsel jauh dari genggaman. Mungkin terdengar berlebihan, tapi memang begitu adanya.
Tidak dapat dipungkiri
bahwa ponsel dengan segala fiturnya telah banyak membantu dan memberikan
kemudahan dalam kehidupan saya. Tak hanya sekadar membantu untuk melancarkan komunikasi
lewat telepon, pesan singkat, ataupun fitur chatting,
namun juga membantu saya mewujudkan impian-impian saya.
Ada banyak jalan dan
cara untuk mewujudkan impian, dan salah satu jalan yang saya gunakan untuk
mewujudkan impian saya adalah lewat kamera ponsel.
Dari
Foto Wisata Menuju Pulau Dewata
Sebagai penulis yang
masih belajar dan ingin terus belajar, tentunya saya ingin terus menimba ilmu
tentang dunia kepenulisan, salah satunya adalah belajar dari penulis-penulis
senior di Festival Sastra Internasional Ubud Writer and Reader Festival.
Beberapa kali saya
pernah mengajukan aplikasi lewat tulisan, akan tetapi ternyata jalan saya untuk
bisa pergi ke UWRF belum terbuka. Hingga kemudian pada tahun 2015, ada salah
satu penerbit buku besar di Indonesia yang mengadakan lomba foto travelling
selama 6 bulan dengan tema-tema foto berbeda setiap bulannya.
Dengan semangat 45,
saya pun membuka-buka folder foto-foto saya ketika travelling. Sebenarnya, saya
sendiri tak terlalu percaya diri dengan foto-foto travelling yang saya miliki.
Selain karena tempat yang sering saya kunjungi bukan tempat-tempat yang “wah”
bagi para traveller, seperti Raja Ampat, Puncak Gunung Semeru, atau foto-foto
senja di pantai Lombok. Ditambah lagi, foto-foto travelling yang saya miliki
hanya bermodal hasil jepretan dari kamera ponsel saja.
Kebimbangan tiba-tiba
melanda, namun jika tidak dicoba, tentunya saya tidak akan tahu hasilnya.
Akhirnya saya memutuskan untuk mengikutsertakan foto saya ketika jalan-jalan ke
Tamansari-Yogyakarta. Mau menang atau kalah, itu urusan belakangan, yang
terpenting dicoba dulu.
Satu bulan setelah saya
mengikutsertakan foto tersebut, ternyata foto tersebut menang hingga saya
akhirnya bisa terbang ke Pulau Dewata untuk mengikuti UWRF 2015 selama 5 hari,
27 Oktober 2015-31 November 2015. Hotel, Transport, Konsumsi, Tiket masuk ke UWRF semuanya ditanggung. Benar-benar liburan sekaligus belajar yang menyenangkan. Sesampainya di sana, saya masih merasa seperti mimpi, akhirnya saya bisa bertemu
langsung dan menimba ilmu dari para penulis yang sebelumnya hanya saya kenal
lewat buku dan puisi saja. Di UWRF saya bertemu dengan Seno Gumira Ajidarma,
Eka Kurniawan, Raditya Dika, Aan Mansyur, Ayu Utami, Alanda Kariza, dan masih
banyak penulis lainnya, baik penulis Indonesia, maupun penulis mancanegara. Tak hanya bincang sastra, namun di UWRF juga ada bincang film yang mana ketika itu ada bedah Film Cahaya dari Timur bersama Glenn Fredly. Bertemu dengan penulis
idola tentunya tak akan lengkap jika tak berfoto atau mengambil gambar penulis
tersebut.
Dari Tamansari-Yogya ke Pulau Dewata |
UWRF 2015 |
Funny Talk Session with Raditya Dika |
Book Signing with Ayu Utami |
Bersama Seno Gumira Ajidarma |
Dinner with Alanda Kariza |
Bedah Film bersama Glenn Fredly |
Meskipun hanya bermodal kamera ponsel, yang terpenting tetap 'cekrek', karena bagi saya, nilai termahal dari sebuah foto adalah momen serta kenangan apa yang diabadikan dalam foto tersebut yang tak akan terulang lagi.
The
Man Behind The Gun
Beberapa kali saya
ingin membeli kamera, DSLR atau mirrorless.
Akan tetapi hal tersebut saya urungkan hingga sekarang. Ada beberapa alasan
mengapa saya tak juga membeli kamera tersebut:
1. Repot Tempat dan
Berat
Saya bukan tipe orang
yang suka bawa banyak barang ketika bepergian, oleh karena itu saya sering
berpikir, bagaimana jadinya jika saya harus menenteng kamera kemana-mana?
Selain akan memakan banyak tempat di tas, juga akan sangat berat jika saya
harus mengalungkannya di lengan atau leher, apalagi saya tergolong manusia
dengan body yang tipis. Sedangkan
jika menggunakan kamera ponsel, tinggal di selipkan ke saku celana atau pouch kecil. Mudah, kan?
2. Kurang Ringkas
Di era teknologi
seperti ini, apalagi dengan pesatnya perkembangan sosial media. Setiap momen
yang didapat, tentunya selalu ingin langsung dishare ke sosial media, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.
Saya berpikir jika menggunakan kamera DSLR atau mirrorless tentunya akan repot jika harus memindahkan foto terlebih
dulu ke PC. Beda halnya jika menggunakan kamera ponsel. Sekali ‘klik’, bisa
langsung tersebar ke berbagai sosial media.
3. Masih Ada Kamera
Ponsel
Saya tipe orang yang
lebih mendahulukan kebutuhan dibandingkan keinginan. Jika kebutuhan saya untuk
berfoto sudah bisa diatasi oleh kamera ponsel, maka keinginan untuk memiliki
kamera DSLR bisa saya turunkan menjadi keinginan ke-145.
Apabila dibandingkan
dari segi kualitas foto, DSLR memang memiliki kualitas yang lebih tinggi karena
memang peruntukannya untuk fotografer profesional. Akan tetapi jika hanya
memiliki kamera ponsel, bukan berarti kita tidak bisa mengabadikan foto yang
bagus dan kece, karena segalanya tergantung ‘The Man Behind The Gun’, bagaimana
kita bisa menggunakan dan memanfaatkan kamera ponsel semaksimal mungkin. Sebenarnya
ada beberapa cara agar hasil foto dengan kamera ponsel lebih maksimal:
1. Pencahayaan
Pencahayaan adalah
salah satu faktor yang penting ketika mengambil foto dengan kamera ponsel. Pilih
tempat dengan intensitas cahaya yang bagus agar hasil foto lebih maksimal.
Berbicara tentang pencahayaan, saya sering ingin memotret sebuah produk untuk
direview, karena cahaya di dalam rumah kurang memadai. Saya sering memotret di
halaman rumah agar mendapat cahaya matahari yang maksimal.
2. Komposisi Foto
Banyak orang yang
sering lupa untuk memperhatikan komposisi foto ketika memotret, saya pun sering
kali lupa bahkan cenderung mengabaikan karena tak ingin kehilangan momen
penting. Tapi, jika kita memiliki waktu leluasa untuk memotret. Maka komposisi
foto perlu diperhatikan. Bagaimana framing foto, angle foto, dan komposisi
warna atau obyek dalam foto.
3. Jangan Gunakan Zoom
Seringkali untuk
menangkap obyek foto yang jauh, kita sering menggunakan zoom. Padahal
penggunaan zoom justru bisa menurunkan resolusi foto. Lebih baik kita mendekati
obyek daripada harus menggunakan zoom.
4. Aplikasi Pihak
Ketiga
Untuk memperbaharui
foto agar terlihat lebih cling dan kekinian, bisa menggunakan aplikasi edit
foto pihak ketiga yang banyak tersedia di playstore. Bahkan, jika tidak terlalu
suka mendownload aplikasi, fitur edit foto di instagram pun bisa membuat foto
lewat kamera ponsel lebih cantik dan ciamik.
Kamera
Ponsel Idaman
Jika saya diminta untuk
memilih perangkat untuk memotret, apakah kamera DSLR atau kamera ponsel? Maka
saya akan memilih kamera ponsel, yang mana tentunya kamera ponsel tersebut harus
berkualitas tinggi, seperti kamera ponsel Zenfone 2 Laser ZE550KL.
Kenapa harus kamera ponsel Zenfone 2 Laser ZE550KL? Jika ditanyakan kenapa, tentunya alasannya sangat banyak
karena Zenfone 2 Laser ZE550KL memiliki beragam keunggulan, apalagi bagi orang
yang doyan foto menggunakan kamera ponsel. Kamera belakang 13 MP dan kamera
depan 5 MP tentunya bisa menjadi kepuasan tersendiri bagi pecinta kamera
ponsel.
Zenfone 2 Laser ZE550KL memiliki Light –Speed Shots with Laser
Auto-Focus, yang tentunya sangat bermanfaat untuk menentukan fokus yang
tepat ketika memotret. Selain itu, kamera ponsel ini juga mempunyai HDR Up To 400%
Contrast and Brightness serta Low Light Up To 400% Light Sensitivity yang bisa
bikin foto berbayang dan redup menjadi terang benderang juga foto minim cahaya
jadi kinclong.
Bagi yang suka
edit-edit foto, ponsel ini juga memiliki fitur Beautification yang bisa ubah
tampilan wajah jadi lebih cantik dan tampan. Pasti mau, dong? Fitur Selfie
Panorama juga bisa mendukung pengambilan tampilan foto lebih luas dan lebar
sehingga bisa memuat panorama lebih luas ketika berswafoto. Adanya Dual Color
Real Tone Flash juga akan membuat kontur obyek foto lebih tegas dan bagus lho.
Siapa yang tak akan
tergiur dengan keunggulan-keunggulan fitur yang terdapat dalam Zenfone 2 Laser ZE550KL ini? Tak perlu lagi pusing dengan pencahayaan untuk dapat cahaya yang
tepat, tak perlu bingung dengan komposisi, dan tak perlu juga mengunduh beragam
aplikasi edit foto. Tinggal ‘cekrek’, ‘cekrek’, dan ‘cekrek’ dengan Zenfone 2 Laser ZE550KL semuanya bisa teratasi. Untuk lebih jelasnya
tentang produk Zenfone 2 Laser ZE550KL, bisa lihat video berikut ini, pasti akan
langsung jatuh cinta pada pandangan pertama seperti halnya saya.
Masih ragu untuk menggunakan kamera ponsel untuk memotret? Tentunya tidak lagi, kan? Yuk, bersama kita raih mimpi dengan Zenfone 2 Laser ZE550KL yang kece badai ini. ^_^ - Richa Miskiyya
'Giveaway Aku dan Kamera Ponsel by uniekkaswarganti.com'.
Zenfone 2 Laser ZE550KL pantas dijadikan ponsel kamera idaman. speknya bagus :D
BalasHapusTerima kasih sudah ikutan GA Aku dan #KameraPonsel. Good luck.
BalasHapusizin bookmark gan
BalasHapus