Judul Buku : Buka-Bukaan Dunia Tambang
Penulis : Peserta ‘Sustainable Mining
Bootcamp’
Penerbit : Pastel Books
Halaman : 190 halaman
Tahun : Cetakan I, Februari 2016
ISBN : 978-602-0851-31-0
Berbicara tentang dunia
tambang, seringkali yang terbersit dalam pikiran masyarakat adalah tentang
suatu kegiatan mengeksploitasi alam besar-besaran, mengambil emas, batu bara,
tembaga, nikel, dan beragam hasil alam lain tanpa mengindahkan keberlangsungan
kehidupan di sekitarnya.
Dunia tambang memang
kerap diidentikkan dengan perusakan alam dan ketidakpedulian lingkungan, hal
ini terjadi juga karena banyaknya perusahaan tambang yang tidak bertanggung
jawab. Selain itu, perusahaan tambang juga seringkali diasumsikan sebagai
perusahaan eksklusif yang mana hanya para pekerja tambang saja yang berhak
untuk masuk ke area tersebut.
Namun, semua deskripsi,
asumsi, dan penceritaan tentang dunia tambang yang negatif tersebut akan
terpatahkan oleh kisah-kisah dalam buku Buka-Bukaan Dunia Tambang yang ditulis
oleh para peserta Sustainable Mining Bootcamp atau disebut juga Newmont
Bootcamp.
Sustainable Mining
Bootcamp sendiri adalah suatu program yang diadakan oleh perusahaan tambang
Newmont, baik itu PT. Newmont Minahasa Raya (NMR), maupun PT. Newmont Nusa
Tenggara (NNT).
Program ini sendiri
merupakan suatu program rutin yang diadakan oleh PT Newmont setiap tahunnya,
dan pada tahun 2015, sudah masuk ke Newmont Bootcamp angkatan 4.
Mengenal
Dunia Tambang Lebih Dekat
Buku yang terdiri dari
31 tulisan terpilih peserta Bootcamp angkatan 1 hingga angkatan 4 ini bisa
dikatakan sebagai jendela baru bagi masyarakat luas untuk lebih memahami dan
mengenal lebih dekat dengan dunia tambang.
Beragam sudut pandang
penulis yang berpadu dalam buku terbitan Pastel Books ini serupa dinding-dinding
transparan sebuah rumah, sehingga masyarakat bisa melihat dunia tambang dari
beragam sisi tanpa asumsi.
Selama beberapa hari
para penulis yang juga peserta bootcamp diajak untuk mengenal lebih dalam
perihal dunia tambang, bukan hanya tentang industri tambang dengan beragam
alat-alat berat nan canggih, akan tetapi juga tentang kondisi wilayah lingkar
tambang untuk mengetahui dampak-dampak sosial masyarakat di sekitar perusahaan.
Kisah-kisah nyata yang
dipandang dari ‘kacamata’ akademis dan humanis pun bergulir tanpa ada yang ditutup-tutupi
dan disembunyikan. Ada banyak sisi lain dari dunia tambang yang diceritakan
dalam buku ini, khususnya tentang daerah lingkar tambang yang semakin lama
semakin berkembang karena adanya dukungan perusahaan tambang.
PT. Newmont Nusa Tenggara
sendiri berlokasi di Batu Hijau, sebelah barat daya Pulau Sumbawa. Batu Hijau
adalah tambang terbuka, yang mana semua mineral berharga yang mengandung unsur
tembaga, emas, serta perak ditambang dari permukaan tanah dengan menggunakan
beragam alat tambang.
Seperti halnya
perusahaan lain, PT Newmont Nusa Tenggara dan PT. Newmont Minahasa Raya
memiliki dana CSR (Corporate Social Responsibility) yang digunakan untuk kepentingan masyarakat sekitar wilayah
tambang.
Tujuan utama PT NNT
membuat program pengembangan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat sekitar melalui pembangunan ekonomi berkelanjutan. Selain itu,
pengembangan Sumber Daya Manusia dan mereduksi dampak sosial yang bersifat
negatif terhadap keberadaan tambang (halaman 28).
PT NNT menitikberatkan
lima nilai utama dalam pengembangan masyarakat, yaitu dalam bidang Kesehatan
Masyarakat dengan Pembangunan Puskesmas, Pengembangan Pendidikan dengan
pemberian beasiswa, Pengembangan Ekonomi dengan program pertanian usaha lokal,
Pengembangan Usaha Lokal, serta Pembangunan Infrastruktur (halaman 30).
Jika masyarakat sekitar
mulai berkembang sosial kemasyarakatannya, lalu bagaimana dengan kondisi alam
di sekitar tambang? Masihkah ada perusahaan tambang di Indonesia yang peduli
tentang reklamasi area bekas tambang?
Lewat buku setebal 190 halaman
ini, PT Newmont menjawab hal tersebut, bahwa perusahaan ini merupakan satu dari
segelintir perusahaan yang mampu bertanggung jawab terhadap lingkungan yang
telah dieksplore.
Foto reklamasi bekas area tambang menjadi hutan rindang (Dok.Pribadi) |
Hal ini bisa dilihat
dari foto-foto reklamasi area bekas tambang PT Newmont Minahasa Raya yang
termaktub dalam buku ini, yang mana pada tahun 2002 area bekas tambang masih
berupa lahan gersang, namun setelah direkalamasi, pada tahun 2014, lahan area
bekas tambang bisa kembali menghijau dengan kerindangan pepohonan yang
menyejukkan mata.
Pesan
Kehidupan dan Kemanusiaan dari Area Tambang
Perusahaan di area tambang
dan sekitarnya kerap dipandang sebagai sebuah perusahaan dengan kehidupan yang keras,
sibuk, serta gersang karena setiap saat harus berkutat dengan debu dan batu.
Kehidupan di dunia
tambang memang keras, namun bukan berarti tak ada pesan kehidupan dan kemanusiaan
yang dapat disampaikan, beberapa di antaranya lewat tulisan-tulisan para
peserta bootcamp yang berbicara tentang rasa toleransi serta semangat mengabdi
dan membangun negeri.
Lewat kacamata humanis,
seorang Dzulfikar Al A’la membuka pikiran pembaca melalui tulisannya berjudul ‘Para
Pencari Tuhan di Area Tambang’ yang mana pembaca diajak untuk melihat sisi lain
dari perusahaan tambang, yang mana toleransi begitu berperan penting dalam
kehidupan sehari-hari para pekerjanya.
Wajah-wajah teduh
dengan jenggot memanjang dan celana cingkrang bukan lagi hal yang aneh di area
tambang. Dahi yang menghitam dan sudut mata yang keriput terlihat dari
wajah-wajah teduh para pekerja tambang. Mereka bekerja tanpa membawa bendera
ormas ataupun aliran madzhab. Suara adzan juga tidak disetting ke arah
penginapan atau asrama pekerja agar tidak mengganggu para pekerja non-Muslim
yang istirahat saat subuh atau malam hari (halaman 56-57).
Semangat untuk mengabdi
dan membangun negeri pun disebarkan PT. Newmont lewat program-program
pemberdayaan masyarakat agar mereka bisa lebih berkembang dengan atau tanpa PT
Newmont karena tambang adalah sumber daya alam yang tak bisa diperbaharui
sehingga masyarakat harus bisa mempersiapkan diri sejak dini untuk mandiri.
Beberapa di antaranya lewat pelatihan keterampilan, pendirian bank sampah,
pendirian lumbung padi, dan ragam program CSR lainnya.
Program CSR PT Newmont |
Sustainable Mining
Bootcamp ini bukanlah usaha untuk menutupi keburukan dan menampakkan kebaikan
perusahaan tambang, karena program ini justru menjadi titik instrospeksi
perusahaan lewat tulisan-tulisan humanis kritis yang disampaikan oleh peserta
bootcamp. Seperti yang disampaikan Juwairiyah dalam tulisannya, “Sudah beberapa
kali mengunjungi perusahaan lain, saya berani mengatakan bahwa program SMB ini
berbeda. Saya benar-benar bisa melihat apa yang ingin saya lihat dan saya bebas
bertanya apa pun yang bebas saya tanyakan tanpa ada yang ditutup-tutupi.”
(halaman 117).
Tak hanya pesan tentang
kemanusiaan dan pengabdian pada negeri, tapi dalam buku ini juga sarat akan
pesan bahwa dalam kehidupan ada keterikatan hubungan yang erat antara manusia dan
alam, maka selama alam dijaga maka tak perlu ada bimbang ketika membincangkan
dunia tambang.(*) - Richa Miskiyya
Posting Komentar