Setiap orang pasti
memiliki harapan-harapan baik dalam dirinya. Manusia dan harapan memang tidak
bisa dipisahkan, akan tetapi, sebagian dari kita tak memiliki harapan yang
sempurna karena harapan yang selama ini digenggam perlahan berguguran di tengah
perjalanan kehidupan.
Padahal, bagi manusia,
harapan adalah sumber kehidupan yang membuat kita tak lelah dan terus tetap
tegar untuk bertahan menghadapi segala badai dan tantangan. Lalu bagaimana jika
harapan perlahan menghilang? Akankah ia bisa kembali utuh?
Harapan bukanlah impian
kosong karena di dalamnya terdapat ikhtiar serta doa yang dipanjatkan. Harapan
itu serupa darah merah yang mengalir dalam tubuh, ketika seseorang kehilangan
darahnya, maka kita pun bisa menyelamatkan hidupnya dengan berbagi aliran darah
merah. Begitupun ketika seseorang merasa tak lagi memiliki harapan, bukan tidak
mungkin kita juga bisa berbagi harapan yang kita miliki, karena percayalah,
harapan adalah mata air kebahagiaan yang akan terus mengalir meski dibagi pada ribuan
bahkan jutaan orang di dunia ini.
Semangat untuk berbagi
harapan inilah yang akhirnya menjadi penggerak awal dari tiga orang hebat
dengan mimpi tak bertepi. Wulan Guritno, Janna Soekasah, dan Amanda Soekasah
adalah tiga orang wanita hebat yang berhasil membangkitkan jutaan harapan lewat
gerakan #HOPE. Lewat gerakan #HOPE ini, ada mimpi yang terus digenggam, yaitu
bagaimana menumbuhkan semangat untuk terus berbagi, tak hanya berbagi harapan
tapi juga berbagi kebahagiaan.
Sejak 2014, semangat
berbagi itu pun terus menerus disebarkan Wulan Guritno dan Soekasah Bersaudara pada
dunia lewat gelang harapan, sebuah gelang yang dibuat dari Kain Pelangi
Jumputan karya designer Ghea Panggabean.
Gelang harapan ini
bukanlah gelang biasa, karena di setiap ikatan kainnya memiliki makna bahwa
terdapat banyak harapan yang saling bertautan sehingga saling menguatkan. Warna
pelangi dari kain jumputan pun menjadi simbol harapan, serupa pelangi yang
hadir setelah hujan.
Gelang Harapan |
Gerakan gelang harapan
terus disebarkan oleh semua relawan & Warriors of Hope, yang mana gerakan
ini terus menyebarkan harapan, khususnya bagi para pejuang kanker dan
keluarganya.
Gerakan gelang harapan
memiliki aktivitas kepedulian bernama ‘Journey of Hope’. Journey of Hope ini
berupa penggalangan dana dengan menjual gelang harapan yang dilakukan secara
langsung maupun lewat Care Entertainment di beberapa kota. Gerakan ini memiliki
tujuan untuk membantu pasien kanker dari ekonomi tidak mampu di Indonesia.
Bagi para pejuang
kanker dan keluarganya, mendapatkan materi berupa uang yang dapat digunakan
untuk membantu pengobatan memang penting, namun selain itu, mereka pun butuh pelukan
serta tatapan mata persahabatan yang menguatkan. Itulah yang hendak diberikan
oleh gerakan harapan, bukan hanya berbagi materi, namun juga berbagi kekuatan
hati.
Gerakan ini ingin
menunjukkan bahwa para pasien kanker dan keluarganya tidaklah berjuang
sendirian, karena mereka masih memiliki kita yang bersedia untuk berjuang bersama,
dengan segenap hati, juga sepenuh harapan yang dimiliki.
Semangat untuk berbagi
kekuatan hati inilah yang kemudian mewujud pada gelaran Concert of Hope serta
produksi I AM HOPE THE MOVIE, sebuah film yang menjadi salah satu bentuk
kepedulian pada para cancer survivor yang
mana sebagian keuntungan film ini digunakan untuk pengobatan para sahabat yang
menderita kanker.
Poster I Am Hope The Movie |
I Am Hope The Movie ini
diproduseri oleh Wulan Guritno, Janna Soekasah dan Amanda Soekasah, serta
disutradarai oleh Adilla Dimitri. I Am Hope The Movie ini juga
didukung oleh artis-artis kenamaan dari generasi berbeda, yang mana aktor dan
aktris senior bersinergi apik dengan aktor dan aktris muda Indonesia.
Tatjana Saphira dan
Fachry Albar telah berhasil menuangkan harapan lewat akting mereka bersama Tio
Pakusadewo, Ray Sahetapy, Fauzi Baadilla, Kenes, Feby Febiola serta aktor dan
aktris lainnya.
I Am Hope The Movie ini
berkisah tentang Mia (Tatjana Saphira) seorang cancer survivor yang memiliki impian untuk membuat sebuah
pertunjukan teater. Akan tetapi, impiannya tersebut hampir pupus tatkala ia
divonis mengidap kanker.
Seperti de javu, Mia juga teringat pada ibunya
yang telah meninggal karena penyakit ini. Bayangan kesedihan pun menghantui Mia
yang mana ia justru ingat kesedihan ayahnya (Tio Pakusadewo) saat ibu Mia
tiada, selain itu Mia pun takut jika ketika Tuhan nanti mencabut nyawanya, ia
belum sempat menggapai mimpinya.
Mia jatuh bangun
menggapai impiannya, hingga kemudian ia bertemu dengan David (Fachry Albar)
yang mana memberikan kepercayaan dan harapan bahwa Mia dapat menggapai mimpinya.
Akan tetapi, untuk
mewujudkan impiannya untuk membuat suatu pertunjukan teater ternyata tak semudah
yang dibayangkan. Akankah Mia dapat mewujudkan mimpi besarnya ini di tengah
perjuangannya melawan penyakit kanker yang bersarang di tubuhnya?
Jika penasaran seperti
apa I Am Hope The Movie ini, anda bisa melihat teasernya di
Tak hanya didukung oleh
akting apik dari para aktor dan aktris kenamaan Indonesia saja, namun kisah
dalam film ini menjadi lebih hidup tatkala kita mendengar OST I Am Hope The
Movie yang berjudul Nyanyian Harapan.
Original Soundtrack I
Am Hope The Movie ini dibawakan oleh RAN dan Warrior of Hope. Siapakah Warrior
of Hope itu? Mereka adalah anak-anak hebat yang gigih berjuang melawan kanker.
Ingin mendengar nyanyian harapan mereka? Kita bisa mendengarkan lewat https://goo.gl/NJcL5I atau kita juga bisa
mendownload lagu mereka di itunes.
Februari,
Bulan Berbagi Cinta dan Harapan
Sejak awal tahun 2016,
semangat harapan I Am Hope The Movie memang terus menerus digaungkan, tak hanya
di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya lewat adanya beberapa kompetisi yang
diadakan oleh Yayasan Dunia Kasih Harapan & Alkimia Production bekerjasama
dengan Berlian Entertainment & Media Carita Digital Uplek.com, seperti
kompetisi Blog, Twitter, Instagram, dan Live Tweet.
Pada bulan Februari ini
kita diberi banyak kesempatan untuk berdonasi tak hanya lewat tiket film I Am Hope yang
kita beli, namun kita pun juga diberi kesempatan untuk bisa berbagai lewat
beragam kompetisi yang bisa kita ikuti, dengan mengikuti kompetisi tersebut,
kita pun sama halnya dengan menyebarkan harapan di bulan yang penuh cinta ini.
Tentunya kita tahu
bahwa Februari adalah bulan yang identik dengan cinta karena di dalamnya ada
Hari Valentine yang jatuh setiap tanggal 14 Februari. Namun, tak hanya bulan
cinta, karena Februari ini juga merupakan Bulan Kanker dimana tepat tanggal 04
Februari diperingati sebagai World Cancer Day atau Hari Kanker Sedunia.
Tanggal 04 Februari
2016 lalu, untuk mendukung film ini serta memperingati World Cancer Day 2016
diadakan pula I AM HOPE Concert di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Bulan
Februari ini, tak hanya ada harapan yang disebar lewat musik dan layar lebar,
akan tetapi juga lewat kata-kata dalam novel I Am Hope yang ditulis
berdasarkan I Am Hope The Movie.
I Am Hope Concert |
I Am Hope The Movie
yang diputar perdana pada 18 Februari 2016 ini juga menunjukkan bahwa pada
bulan Februari bukan hanya waktu yang tepat untuk berbagi cinta pada sesama,
akan tetapi juga waktu yang tepat untuk berbagi harapan. Bukankah cinta dan
harapan merupakan dua hal yang tak bisa dipisahkan?
Akhir
Kisah Mia dan Harapannya....
Saat menonton teaser I
Am Hope The Movie tentunya kita memiliki berbagai macam harapan tentang
kehidupan Mia dalam film tersebut, begitupun dengan saya.
Saya memiliki harapan
besar bahwa kisah Mia ini akan berakhir dengan Happy Ending, bukankah dalam akhir yang bahagia selalu terselip
harapan baik di hati kita? Meski Mia jatuh bangun, harapan saya Mia tak pernah
pantang menyerah mewujudkan impiannya untuk membuat sebuah pertunjukan teater.
Meskipun tubuhnya lemah
karena kemoterapi, lewat dukungan David, ayahnya, serta sahabatnya Maia,
akhirnya Mia bisa berhasil mempertunjukkan sebuah kisah yang indah dalam
teaternya.
Bahkan, Mia tak seorang
diri, karena di gedung pertunjukan tempat teaternya dipentaskan, banyak cancer survivor yang diundang khusus
oleh David untuk ikut menonton pertunjukan tersebut dan itu membuat Mia begitu
bahagia, karena lewat pertunjukan yang ia buat di tengah kesakitan yang
dirasakannya, ia tak hanya bisa menumbuhkan harapan di hatinya dan orang-orang
yang mencintainya, akan tetapi juga menumbuhkan harapan para cancer survivor yang menonton
pertunjukannya. “Semoga selalu ada harapan yang akan terus tumbuh dalam diri
mereka,” harap Mia dalam hatinya.
I
Am Hope The Movie, 18 Februari 2016
Ingin berbagi harapan pada sesama? Jangan lupa saksikan I Am Hope The Movie, mulai tayang perdana
tanggal 18 Februari 2016 di bioskop-bioskop kesayangan kamu. Jangan lupa ajak
orang-orang tersayang untuk ikut berbagi harapan lewat film ini ya ^_^ (*) - Richa Miskiyya
“PRE SALE @IAmHopeTheMovie yang akan tayang di
bioskop mulai 18 februari 2016. Dapatkan @GelangHarapan special edition
#IAmHope hanya dengan membeli pre sale ini seharga Rp.150.000,- (untuk 1 gelang
& 1 tiket menonton) di http://bit.ly/iamhoperk
Dari #BraceletOfHope 100% & sebagian dari profit film akan disumbangkan
untuk yayasan & penderita kanker sekaligus membantu kami membangun rumah
singgah.
Follow Twitter @Gelangharapan dan @Iamhopethemovie
Follow Instagram @Gelangharapan dan @iamhopethemovie
Follow Twitter @infouplek dan Instagram @Uplekpedia
#GelangHarapan #IamHOPETheMovie #BraceletofHOPE
#WarriorOfHOPE #OneMillionHOPE #SpreadHope”
Wah, tanggal segini berarti film-nya udah tayang nih. :)
BalasHapusUdah, Twin. Jangan lupa bikin jadwal nonton sama mas-nya, ^_^
HapusYeaay, dan ending filmnya memang... *sensor spoiler
BalasHapusYeaay, dan ending filmnya memang... *sensor spoiler
BalasHapus