Tak terasa SUCA 2015 telah selesai, namun atmosfer tawa Stand Up Comedy Academy 2015 terbukti tak berhenti begitu saja. Stand Up Comedy Academy 2015 Indosiar telah berhasil menyihir para penonton seluruh Indonesia, penonton yang awalnya terpaku pada sinetron, telah beralih menjadi penonton setia Stand Up Comedy Academy 2015 Indosiar.
Sejak awal 2000-an,
Indosiar memang selalu berhasil menawarkan suguhan acara menarik lewat ajang
pencarian bakat yang menjadi booming
dan disukai pemirsanya. Sejak AFI, Mamamia, Dangdut Academy Indosiar, dan yang
teranyar adalah Stand Up Comedy Academy 2015.
Ada beberapa hal
menarik yang perlu dicatat tentang acara Stand Up Comedy Academy Indosiar 2015 yang
mulai ditayangkan perdana pada 5 Oktober 2015. Berikut ini adalah catatan
menarik seputar gelaran SUCA Indosiar 2015 tersebut :
1.
Acara Stand Up Comedy Stripping Pertama
Stand Up Comedy Academy Indosiar adalah acara
stand up comedy pertama yang berani tayang stripping,
setiap hari senin hingga hari kamis pukul 20:00 WIB.
Ini adalah keberanian
acara yang memiliki tagline ‘Lucunya Tuh Di sini’ ini, kepercayaan diri untuk
menyuguhkan acara yang berbeda bagi masyarakat Indonesia ternyata berbuah manis
dengan semakin dikenalnya Stand Up Comedy oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Siaran Indosiar yang
memiliki jangkauan luas dan bisa ditangkap hingga ke pelosok Indonesia,
memungkinkan banyak orang bisa menikmati acara SUCA Indosiar 2015. Ini
menjadikan masyarakat pun mempunyai pilihan tontonan yang menarik serta
menghibur.
Tayang stripping mengharuskan SUCA 2015 harus
menyuguhkan comic yang berbeda setiap harinya, dengan membagi peserta menjadi 4
(empat) grup (yang 1 comic dieliminasi setiap harinya) adalah pilihan terbaik
karena penonton tidak akan bosan karena mereka dapat menonton berbagai macam
comic dengan materi serta persona yang berbeda setiap harinya.
Pilihan untuk tayang stripping ini memang sebuah pilihan yang
cerdas, dengan jadwal tayang yang singkat, sejak 05 Oktober 2015 hingga grand
final pada 13 November 2015, menjadikan masyarakat pun menjadi semakin
penasaran dengan kelanjutan SUCA Indosiar season 2.
2.
Acara Stand Up Comedy Pertama di Jam Prime Time
Selain tayang
stripping, SUCA 2015 adalah acara stand up comedy pertama yang berani tayang di
jam prime time. Di tengah kepungan acara sinetron, Indosiar menjadi pioneer acara stand up yang tayang di
jam prime time. Sebenarnya ini menjadi pertaruhan bagi Indosiar, bukan hanya
karena penonton Indonesia masih menjadikan sinetron sebagai tontonan primadona,
tapi juga karena stand up comedy belum banyak dikenal oleh masyarakat
Indonesia.
Jika dilihat dari
komentar yang ada di media sosial, khususnya twitter, awalnya banyak yang
memberikan komentar miring bahwa SUCA 2015 tidak akan sukses. Namun, semua
komentar miring itu akhirnya terbantahkan, sejak episode perdana, SUCA 2015
telah berhasil menyita perhatian masyarakat. Ini terbukti dari rating/share
SUCA 2015 yang selalu tinggi dan selalu menjadi trending topic di twitter.
3.
SUCA Tak Membedakan Peserta
Memang benar apa kata
Pandji dalam blognya bahwa stand up comedy itu bukanlah milik satu stasiun televisi
saja. Tidak ada comic TV A, comic TV B, atau comic TV C. Comic adalah comic,
mereka menebarkan tawa untuk semua orang, bukan untuk golongan tertentu saja.
Hal ini pun bisa
dilihat bahwa SUCA 2015 yang tidak membedakan peserta, baik itu yang sudah
sering tampil di televisi seperti Yudha Keling, Beni, Lolox, dan Heri Hore
ataupun comic yang belum pernah seperti Musdalifah yang justru berhasil
menyabet juara 3.
Ini menunjukkan jika
SUCA 2015 memang memandang kualitas, bukan memandang frekuensi seringnya tampil
di televisi.
4.
Juri yang Mumpuni
Selain Eko Patrio,
Abdel, dan Shoimah, kehadiran Raditya Dika, Pandji, dan Ernest Prakasa sebagai
juri memang menjadi magnet tersendiri bagi. Selain karena mereka adalah comic
yang sudah tidak diragukan lagi kiprahnya di dunia stand up comedy, kehadiran
Radit, Pandji, dan Ernest juga menjadi tanda bahwa Indosiar benar-benar serius
ingin melahirkan comic-comic yang berkualitas lewat acara Stand Up Comedy
Academy Indosiar 2015 ini.
Kenapa juri SUCA begitu banyak? Bukankah hanya Radit, Pandji, dan Ernest saja sudah cukup? Lalu kenapa harus ada Eko Patrio, Abdel, dan Shoimah?
Kenapa juri SUCA begitu banyak? Bukankah hanya Radit, Pandji, dan Ernest saja sudah cukup? Lalu kenapa harus ada Eko Patrio, Abdel, dan Shoimah?
Kehadiran juri yang notabene dari dua generasi yang ‘berbeda’
ini menurut saya adalah cara yang jitu untuk menarik penonton. Radit, Pandji,
dan Ernest untuk menarik penonton generasi muda yang sudah kenal dekat dengan
sosok mereka. Sedangkan Eko Patrio, Abdel, dan Shoimah untuk menarik penonton
dari generasi tua yang memang lebih mengenal mereka. Meskipun Abdel juga
seorang comic, tapi masyarakat lebih mengenalnya sebagai pemain sinetron dan
sebagai host pendamping Mamah Dedeh.
Ketika salah satu dari
Raditya Dika, Pandji, dan Ernest, SUCA Indosiar 2015 juga seringkali mendatangkan
juri tamu dari kalangan comic, sebut saja di antaranya Babe Cabita, Ge
Pamungkas, dan Kemal Pahlevi. Ini menunjukkan jika SUCA Indosiar 2015 memang
ingin terus menjaga pakem standarisasi kualitas penilaian para finalis yang
tampil.
5.
Host SUCA dan Mata Pelajaran Stand Up Comedy
Awalnya saya sempat
bingung kenapa Host acara SUCA Indosiar 2015 adalah Gading Marteen, Gilang
DIrga, dan Andhika Pratama yang notebene-nya masih awam dengan dunia stand up
comedy.
Akan tetapi semakin ke
sini, saya semakin paham kenapa host yang dipilih adalah Gading, Gilang, dan
Andhika, yaitu dikarenakan trio host ini secara tidak langsung mewakili para
penonton yang juga masih banyak tidak paham dengan istilah-istilah asing di
dunia stand up comedy.
Pertanyaan-pertanyaan
Gading, Gilang, serta Dhika kepada peserta, juri, maupun mentor menjadi
pengetahuan baru bagi penonton. SUCA 2015 seperti sebuah sekolah, dimana
penonton sedang belajar mata pelajaran stand up comedy dengan segala teori,
tekhnik, serta istilah asing seperti act-out,
punch line, persona, beat, dan masih banyak lagi. Saya yakin banyak ilmu
tentang stand up comedy ini yang terserap oleh para host dan penonton, hal ini
memang terbukti dengan tampilnya para host untuk stand up comedy yang ternyata menghasilkan
ledakan tawa penonton karena materinya ‘Grrrrrrrrr nya berantakan’.
6.
Benang Merah Tawa
SUCA 2015 berhasil
menghadirkan konsep stand up comedy yang berbeda, selain karena adanya
pembagian finalis per grup, juga ada mentor untuk para peserta. Untuk mentor
para finalis, adalah para comic yang sudah banyak malang melintang di dunia
stand up comedy, yaitu Isman HS, Daned Gustama, Gilang Bhaskara, Mosidik, Arief
Didu.
Keberadaan mentor yang
juga hadir di panggung ini menjadikan benang merah tawa terasa semakin panjang.
Jadi, bukan hanya para finalissaja yang berhasil menghasilkan tawa penonton,
akan tetapi juga para juri, host, dan mentor berhasil mengulurkan benang merah
tawa yang membuat para penonton tak berhenti tertawa.
7.
Bintang Tamu Istimewa
Setiap episode, SUCA
Indosiar 2015 kerap menampilkan bintang tamu, tak hanya dari para comic, tapi
juga dari kalangan selebritis. Sebut saja Saipul Jamil dan Zaskia Gotik.
Kehadiran Saipul Jamil
yang menjadi bahan Roasting (Rangkaian joke yang dilontarkan comic untuk
meledek seseorang yang dijadikan sasaran) pada penampilan 4 (empat) besar.
Selain Saipul Jamil,
ada pula bintang tamu yang menurut saya kahadirannya paling epic diantara
bintang tamu lainnya, yaitu Zaskia Gotic yang datang khusus untuk memberi kejutan
pada Cemen di malam Grand Final SUCA 2015.
Kenapa saya bilang paling
Epic? Karena Cemen seringkali menggunakan Zaskia Gotic sebagai bahan materi
dalam stand up nya atas dasar rasa
suka fans kepada artis juga atas dasar kedekatan sebagai warga Cikarang.
8.
Grand Final yang Selalu Terkenang
Bagi saya, malam Grand
Final SUCA 2015 adalah salah satu episode terbaik dari SUCA 2015. Selain karena
Cemen, Ephy, dan Musdalifah sebagai tiga besar berhasil membangun tawa maksimal
penonton. Malam Grand Final juga menjadi sejarah acara stand comedy yang
mendapat rating share tertinggi yaitu 6,6/34%, serta menempati Tranding Topic
Indonesia di posisi pertama.
Pada malam Grand Final
juga menjadi malam yang penuh tawa, tak hanya karena penampilan para finalis,
tapi juga karena kehadiran Zaskia Gotic yang khusus datang untuk menemui Cemen.
Cemen tentunya sangat
terkejut ketika Zaskia Gotic datang, dan menghadiahinya kecupan serta ‘folback’
di instagram Cemen. Malam Grand Final SUCA 2015 akhirnya menghasilkan Cemen
sebagai juara 1, Ephy sebagai juara 2, serta Musdalifah sebagai juara 3.
Acara Stand Up Comedy
Academy 2015 memang banyak memberikan konsep yang berbeda serta menjadi suguhan
yang menarik bagi penonton. Ada banyak kelebihan dalam acara Stand Up Comedy
Academy 2015, meski begitu bukan berarti tidak ada kekurangan. Salah satu
kekurangan yang menurut saya cukup mencolok adalah tampilan panggung SUCA 2015
pada saat Grand Final yang terasa biasa saja.
Seharusnya panggung
Grand Final harus berbeda dan lebih megah, tampilan panggung Grand Final yang
tak berubah membuatnya menjadi panggung Grand Final rasa Audisi. Kenapa tata panggung penting? Selain karena menjadi tontonan yang istimewa untuk penonton, juga sebagai penghargaan bagi para finalis 3 besar yang sudah berhasil melaju ke Grand Final.
Demikian hasil review
saya untuk acara Stand Up Comedy Academy Indosiar 2015. Selamat untuk Cemen,
Ephy, dan Musdalifah sebagai juara SUCA 2015, serta tak lupa saya ucapkan
terima kasih untuk Indosiar dan Stand Up Comedy Academy 2015 yang telah
berhasil menebarkan tawa ke seluruh Indonesia.(*)
Posting Komentar