Hai, Cha…
Selamat ulang tahun
yang ke-30 ^_^
Tak terasa ya,
Cha, waktu begitu cepat berlalu. Kau pasti masih ingat ketika menulis surat ini
4 tahun lalu, tepat di malam pertambahan usiamu yang ke-26.
Bagaimana masa depanmu,
Cha? Apa kabar Abah, Umi, Nha, dan Roghib?
Bagaimana kabar
suamimu? Apakah kau akhirnya menikah dengan laki-laki yang begitu kau cintai
itu? Laki-laki yang setiap hari membuatmu gila karena rindu? Ah, aku masih
ingat dengan jelas, bagaimana setiap hari kau menyebut namanya dalam doa-doamu.
Lalu, sudah berapa
tahun usia anakmu, laki-laki atau perempuan? Aku sungguh penasaran. Semoga
anakmu tak malas dan keras kepala sepertimu, hehe.
Apa kabar dengan
naskah-naskah ceritamu? Masihkah kau menulis fiksi atau menulis blog? Atau kau
sibuk memotret tumbuh kembang anakmu setiap hari?
Bagaimana dengan
cita-citamu untuk berkeliliing Indonesia dan dunia dengan menulis? Kaki
mungilmu sudah sampai ke belahan dunia mana saja? Teruslah berkarya, Cha.
Jangan pernah berhenti meski ide dan imajinasi seringkali tak bisa diajak
berkompromi.
Cha, kini kau sudah
masuk usia berkepala 3. Aku tahu, dalam dirimu pasti masih terdapat jiwa manja
dan kekanak-kanakkanmu. Tapi semoga kau bisa menjadi perempuan yang bijak dan
kuat menghadapi kehidupanmu.
Cha, hidup itu memang
tak mudah, adakalanya bahagia, adakalanya sedih, adakalanya kita berani, namun
adakalanya kita begitu takut. Tapi ingatlah, Cha, apapun yang kau hadapi, kau
harus tetap tersenyum, jangan pernah menangis di hadapan dunia, cukuplah
menangis di hadapan Tuhanmu saja.
Kau pasti tahu, Cha.
Aku selalu berdoa untuk kebahagiaanmu dan orang-orang yang kau cintai di masa
depan. Aku ingin setiap bangun pagi, aku melihat senyummu di cermin, sebagaimana
pagi-pagi yang selalu kulalui selama ini.
Cha, bahagialah selalu,
meski ada banyak luka yang sudah tergores, banyak air mata yang telah tumpah,
namun ketahuilah, kau adalah pemilik senyum paling indah ketika menghadapi
semua itu. Bahkan, karena selalu tersenyum meski hatimu rasanya begitu sakit,
teman-temanmu banyak yang menganggap jika hidupmu terlalu bahagia dan sempurna.
Ya, teruslah begitu,
Cha. Tak perlu kau bagi air mata, cukup kau bagi senyuman dan tawa saja. Kau
adalah perempuan yang tak pernah ingin membagi kesedihan, kau hanya ingin
membagi kebahagiaan pada dunia. Maka, apapun yang terjadi di masa depan,
harapku dan doaku, kau baik-baik saja dan selalu bahagia.
Cha, ingatlah pesanku
ini ….
Cha, jadilah orang baik
….
Meski tersakiti, tetap
dahulukan orang lain, karena dalam ruang hatimu, aku tahu kebahagiaanmu adalah
ketika bisa membuat orang lain bahagia.
Meski tertipu, tetaplah tulus pada sesama, jangan ada prasangka, meski kau tahu orang yang kau pandang baik bisa berubah jadi serigala.
Meski tertipu, tetaplah tulus pada sesama, jangan ada prasangka, meski kau tahu orang yang kau pandang baik bisa berubah jadi serigala.
Jika engkau dicaci,
diamlah dan terima saja, meski bukan kau yang memulai perkara.
Jangan pernah bagi
kesedihanmu, biarkan air mata membasuh sendiri lukamu, dan tetaplah percaya
jika kelak Tuhan akan mengganti segala kesabaranmu.
Jangan pernah membenci
orang yang melukaimu, jangan simpan peti dendam dalam hatimu, agar kau hanya
bisa menemukan hanya ada CINTA dalam laci-laci hatimu.
Jika kau sempat,
balaslah surat ini, salam untuk suamimu dan anakmu yang lucu. Bahagialah
selalu, Cha. ^_^
Sekali lagi, selamat
ulang tahun, segala doa terbaik untukmu dan keluargamu. Aamiin.
Dari,
Kamu, 4 tahun lalu.
Wuaaaaa bikin surat terbuka buat masa depan. Iya, my twin, Icha, tetaplah jadi orang baik. Hmm, aku jadi pengen bikin juga untuk diriku sendiri di usia kepala 3. Wuaaa 5 tahun lagi aku tuir. Wkwkwkwk. Semoga kamu dan aku semakin cantik di usia 30 nanti yaaa.
BalasHapusAamiin, Twin :D
HapusGak sabar nunggu balasanmu di 4 tahun yang akan datang kak
BalasHapus