Meskipun sama-sama
membicarakan tentang pelaminan, tapi ini bukan catatan tentang hal-hal apa saja
yang harus anda siapkan sebelum akad nikah, melainkan ini adalah catatan hati
saya mengenai sebuah mimpi yang saya bangun lewat blog ini sejak 3 tahun lalu. Tak
banyak yang tahu tentang mimpi ini, dan gara-gara semangat dari Emak Gaoel buat
curhat, akhirnya saya beranikan diri untuk menulis ini.
Blog ini sudah berusia
7 tahun, namun saya baru rajin menulis blog sejak 3 tahun terakhir, tepatnya
sejak saya sering mendapat pertanyaan yang horor, lebih horor daripada malam
jumat kliwon, yaitu ‘KAPAN NIKAH?’
Pertanyaan Paling Horor |
Saya dan pacar sudah
menjalani masa pacaran selama 4,5 tahun, tentunya bukan waktu yang sebentar.
Tapi tentunya kami punya alasan mengapa kami belum juga menikah, saya di
Semarang dan dia di Jogja, kami masih memiliki mimpi-mimpi yang ingin kami
kejar terlebih dulu, kami ingin menggenggam ijazah pendidikan master terlebih
dulu, sebelum melafalkan ijab sah di depan penghulu.
Distance Never Separates Two Hearts |
Saya dan pacar
seringkali mengobrol via telpon tentang pertanyaan ‘Kapan Nikah’ ini, kami
seringkali merajut percakapan tentang mimpi-mimpi pernikahan impian atau tempat
honeymoon idaman di masa depan. Namun,
di sela percakapan itu kami selalu tersadar tentang biaya yang harus tersedia untuk
mencapai mimpi-mimpi kami ini.
Kami tak mungkin
bergantung pada orangtua, karena bagi kami, mimpi kami harus kami juga yang
memperjuangkannya. Oleh karena itu, karena belum lulus kuliah dan belum
memiliki pekerjaan tetap, saya dan pacar pun mulai mencari cara bagaimana bisa
mulai mendapatkan rupiah untuk ditabung di tengah aktivitas kuliah yang begitu
padat.
Pacar saya memilih
menulis cerpen dan puisi untuk media, sedangkan saya memilih untuk mulai
melanjutkan aktifitas blog saya. Saya mulai aktif menulis job review, serta
mulai aktif ikut lomba blog dengan harapan uang hadiahnya bisa saya tabung
untuk biaya menikah dan bulan madu ke destinasi impian.
Ya, daripada galau
dengan terus memikirkan pertanyaan ‘Kapan Nikah?’, bukankah lebih baik terus
produktif berkarya lewat passion yang
dimiliki, kan? Saya pun aktif mencari info-info di internet dan media sosial
tentang lomba-lomba blog, mencatat setiap tema lomba dan deadline nya di kertas
post it / sticky notes lalu
menempelnya di dinding.
My Deadline |
Beragam lomba blog saya ikuti, sebenarnya lebih banyak yang belum berhasil daripada yang menang. Tapi saya terus membangun semangat untuk tak berhenti nge-blog. Kalau membangun semangat saja tak mampu, bagaimana mau membangun rumah tangga, ya, kan? ^_^
Menulis blog memang tak
mudah, apalagi menulis blog untuk lomba yang tentunya harus ditulis dengan gaya
unik dan berbeda. Oleh karena itu saya sering blog walking tulisan para pemenang lomba blog untuk belajar
bagaimana memaparkan tema dan menyajikan foto yang menarik dalam blog. Untuk blog walking, saya menggunakan Opera Mini
yang ringan, dan bila ada info yang penting saya cukup menggunakan aplikasi
Screen Capture sehingga bisa saya simpan dan buka kembali kapan saja.
Capturing Info |
Saya tak memiliki
kamera untuk memotret hal-hal yang bisa saya jadikan sebagai penunjang
postingan blog saya. Namun, saya tak menyerah, saya pun memaksimalkan kamera di
gadget yang saya miliki. Hasilnya fotonya
memang tidak sebagus kamera pocket/DSLR, namun saat ini saya tak khawatir, karena
sudah ada beragam aplikasi di playstore yang bisa saya andalkan untuk mengedit
foto.
Aplikasi Andalan |
Untuk mengedit tampilan, cahaya, dan kecerahan dalam foto, aplikasi
andalan saya adalah Photoshop Express, Snapseed, Kamera B612 dan edit foto bawaan di
Instagram. Sedangkan untuk menambah tulisan, saya menggunaan Cymera dan PicsArt.
Sekarang saya juga bisa
mengunggah video yang saya edit ke postingan blog. Saya memilih aplikasi video
sederhana PicPac. Video ini bisa saya sisipi lagu yang saya download via
aplikasi Mp3 Downloader.
Rejeki memang sudah
diatur Tuhan, namun Tuhan pun meminta kita untuk berjuang, dan saat ini saya memilih
untuk berjuang merajut impian menuju pelaminan lewat aktifitas blog saya, because
I HAVE A DREAM, AND I GO FOR IT !
Sekian curhatan saya
tentang apa yang ingin saya raih lewat dunia blog. Kata orang, impian yang
ditulis akan lebih cepat terwujud. Semoga tulisan ini bisa menjadi jembatan
untuk meraih impian saya. Aamiin. (Richa
Miskiyya)
niat baik pasti ada jalan, semangat menabung untuk yang baik
BalasHapusHihi, saya ga sempet ditanya org kapan nikah Mbak Icha... Soalnya keburu "disamberrr" di usia 22-an. Btw seneng yaa pasutri sama² suka nulis
BalasHapusBoro-boro ditanya kapan nikah.. bahkan dosen pembimbing saya sampe berpesan setelah saya sidang (dosennya bbapak-bapak padahal) "jangan cepat menikah ya.. berkarir dulu yang tinggi.." hahaha. Mungkin wajah saya tertulis kali ya taun depan mau nikah..
BalasHapusSemarang-jogja kan deket kak wkwkwk tapi dengan adanya jarak plus kesibukan masing-masing bisa jarang ketemu ya pasti, Alhamdulillah meski berjauhan justru makin semangat ya kak.
BalasHapusMenemukan jodoh yang seirama itu sangat beruntung.. semangat sampai kakek dan nenek
BalasHapuspertanyaan yang diawali kata kapan itu memang mengerikan
BalasHapusdimulai dari kapan lulus, kapan nikah, dan kapaan lainnya hihihi