Bing beng bang
Yok kita ke bank
Bang bing bung
Yok kita nabung
Tang ting tung hey
Yok kita ke bank
Bang bing bung
Yok kita nabung
Tang ting tung hey
Jangan dihitung
Tau tau kita nanti dapat untung
Tau tau kita nanti dapat untung
Dari kecil kita mulai menabung
Supaya hidup kita beruntung
Mau keliling dunia ada uangnya
Juga untuk membuat istana
Supaya hidup kita beruntung
Mau keliling dunia ada uangnya
Juga untuk membuat istana
Apabila
anda melewati masa 90-an, pasti tak asing dengan lagu anak-anak berjudul
‘Menabung’ ciptaan Titiek Puspa yang dinyanyikan oleh Duo Saskia-Geovanni ini. Lagu
ini berisi ajakan dan memberikan pandangan positif bahwa menabung itu
menyenangkan.
Sejak
kecil, saya dibiasakan untuk menabung saat menginginkan sesuatu. Kebiasaan
menabung di keluarga saya memang begitu kental, bahkan hadiah pertama yang saya
dapatkan dari Abah adalah sebuah celengan kayu berbentuk rumah yang dibuat sendiri
oleh Abah saya.
Celengan Rumah Kayu (Dokumentasi Pribadi) |
Saya
mendapatkan celengan rumah kayu ini saat berumur 4 tahun. Jika dihitung,
celengan rumah kayu ini sudah berusia 22 tahun, dan celengan kayu ini masih ada
dan masih saya gunakan untuk menyimpan uang hingga sekarang.
Setelah belajar menabung lewat celengan,
akhirnya saat kelas 4 SD, orang tua saya membuatkan rekening di Bank atas nama
saya sendiri, benar-benar mengejutkan sekaligus menyenangkan. Saya pun mulai
rajin menabung di Bank dari mengumpulkan sisa uang jajan atau angpao yang saya
dapatkan saat lebaran.
Akhirnya, saat saya masuk bangku kuliah,
saya bisa membeli laptop dari uang yang saya tabung sejak SD, meskipun laptop
bekas, namun bagi saya itu sangat membahagiakan.
Cermat
Atur Keuangan Dengan Tabungan
Saat ini, sebagai penulis freelance dengan pendapatan yang tak
menentu, saya harus bisa mengatur keuangan dengan baik agar tidak besar pasak
daripada tiang. Ada berbagai macam cara dan tips yang saya
dapat dari pengalaman pribadi maupun pengalaman orangtua dalam mengatur keuangan.
Ingin tahu apa saja? Yuk cekidot tips-tips berikut :
1.
Ajarkan Anak Menabung Sejak Dini
Adik Bungsu saya (10 Tahun) saat menabung di Bank (Dokumentasi Pribadi) |
Dengan membuat tabungan untuk anak anda
di Bank, bisa dipastikan anak anda akan memiliki kebanggaan karena sudah
memiliki rekening atas namanya sendiri. Dalam tabungan tersebut, bukan hanya
anak anda yang bisa menabung, namun anda pun bisa menabung di dalam tabungan
tersebut, ketika anda menabung di Tabungan milik anak anda, maka ini juga
sebagai jalan untuk menyisihkan uang anda dan mempersiapkan kebutuhan masa
depan anak anda sejak dini. Jika anda ingin tahu beragam jenis Tabungan Anak,
anda bisa kunjungi cermati.com di halaman Tabungan Anak.
2.
Menabung di Awal Bulan, Bukan di Akhir Bulan
Menabung seharusnya dilakukan di awal
bulan, karena apabila menunggu di akhir bulan, bisa dipastikan anda tidak jadi
menabung. Idealnya untuk menabung adalah 30% dari pendapatan anda. Namun, angka
prosentase ini bisa disesuaikan dengan jumlah pendapatan anda, bisa 10%, 15%,
atau cukup 5%. Yang dibutuhkan ketika menabung sebenarnya bukan besaran
jumlahnya, namun konsistensi kita untuk rajin menabung.
3.
Cukup Satu Kartu ATM
Ketika menabung di Bank, banyak yang
mengeluh dengan ketidakmampuan mengontrol keinginan untuk mengambil uang setiap
saat dengan kartu ATM. Apalagi saat berada di Mall atau supermarket, keinginan
untuk mengambil uang di mesin ATM semakin tinggi.
Untuk mengantisipasi hal ini, ada
baiknya anda memiliki lebih dari satu rekening. Saya menyebutnya REKENING
DADAKAN, dan REKENING MASA DEPAN.
a. Rekening Dadakan : Digunakan saat mendadak pengen
beli jajan di Mall, saat mendadak ingin belanja online, dan situasi dadakan
lainnya yang tidak membutuhkan dana besar.
b. Rekening Masa Depan : Digunakan dalam situasi
jangka panjang, misal untuk bayar uang kuliah anak atau untuk membeli rumah.
Dan yang paling PENTING dan HARUS DIPERHATIKAN adalah, JANGAN membuat kartu ATM untuk semua rekening anda. Anda cukup buat
1 (satu) kartu ATM saja, dan rekening lainnya tak perlu dibuatkan kartu ATM
agar kita tidak tergoda untuk mengambil uang sembarangan karena keinginan
sesaat ketika jalan-jalan di Mall.
Isi ‘Rekening Dadakan’ dengan uang
secukupnya. Sehingga apabila anda membutuhkan sesuatu ketika di Mall atau
Supermarket, anda bisa menggunakan uang tersebut tanpa takut kebablasan. Sedangkan
untuk ‘Rekening Masa Depan’, karena tidak ada kartu ATM nya jadi tidak bisa
anda ambil sewaktu-waktu (anda pastinya malas jika harus mengantre lama di
bank, kan?) sehingga anda tidak akan menggunakan dana di dalamnya dengan
semena-mena.
4.
Skala Prioritas Keuangan
Apakah anda memiliki skala prioritas
dalam hidup anda? Jika anda memilikinya, pasti tak akan sulit untuk menerapkan
skala prioritas berikut dalam mengatur keuangan anda :
a. Butuh & Mendesak
Apakah
barang yang ingin anda beli itu anda butuhkan dan mendesak harus segera anda
beli? Alasan Butuh dan Mendesak ini harus jadi prioritas pertama keuangan anda.
b. Butuh & Tidak Mendesak
Apakah
barang yang harus dibeli anda butuhkan tapi tidak terlalu mendesak? Maka anda
perlu menunda beberapa saat untuk membeli barang tersebut.
c. Ingin & Mendesak
Apakah
barang yang anda harus beli sebenarnya tidak anda butuhkan, tapi anda ingin
beli dan mendesak untuk segera dibeli, misalnya ketika ada sahabat yang ingin
menjual motornya untuk kebutuhan sang sahabat membayar biaya persalinan
istrinya. Jika anda memiliki uang, maka tak ada salahnya untuk mengeluarkan
uang tersebut untuk membeli motor tersebut sekaligus membantu sahabat anda.
Namun, yang harus diingat, sebelum mengeluarkan uang dalam kondisi ini harus
dibicarakan terlebih dahulu dengan pasangan anda.
d. Ingin & Tidak Mendesak
Anda
tidak butuh suatu barang dan barang tersebut juga tidak mendesak untuk dibeli,
namun anda ingin sekali membelinya hanya karena alasan gengsi. Situasi seperti
ini yang harus bisa diredam agar tidak membuat situasi keuangan jadi
berantakan.
5.
The Power Of Receh
Uang Receh/Logam (Dokumentasi Pribadi) |
Jangan pernah menyepelekan uang recehan.
Uang 1 juta, tidak akan pernah genap 1 juta jika kurang 1000 perak, kan? Bahkan,
uang receh ini juga bisa jadi penyelamat di akhir bulan dengan cara mengumpulkan
uang receh yang didapatkan dari kembalian belanja ke dalam suatu tempat
(kaleng/kotak)
Tanpa anda sadari, uang receh yang
tersimpan akan semakin banyak. Selain berguna sebagai ‘dana tambahan’ untuk anda
yang sudah berkeluarga. Cara ini juga sangat ampuh bagi anda yang belum
menikah, khususnya bagi para mahasiswa yang tinggal di kost. Uang recehan ini
bisa menjadi penyelamat di akhir bulan saat uang bulanan sudah habis dan uang
kiriman dari orangtua belum datang.
Demikian tulisan saya tentang pengalaman
menabung dan tips-tips menabung. Semoga tulisan sederhana ini dapat menjadi
inspirasi dalam mengatur keuangan demi masa depan yang lebih baik. Ingin
masa depan beruntung? Yuk kita nabung! ^_^
Posting Komentar