Setiap orang butuh
liburan, tapi tak banyak orang yang bisa berlibur, biasanya hal ini terjadi
karena terkendala 2 (dua) hal, yaitu waktu dan biaya. Maunya sih berlibur
dengan biaya murah, maunya juga bisa berlibur ke banyak tempat dengan waktu
yang seefisien mungkin.
Tapi, apa bisa? Ini di
dunia nyata, bukan di negeri dongeng atau di dunia animasinya Doraemon yang
bisa pergi ke banyak tempat dengan pintu kemana saja. Mana bisa kita berlibur ke
berbagai tempat dengan biaya yang murah meriah?
Jawabannya, tentu saja
bisa, dan tempat berlibur ini memang benar-benar ada. Kalau tidak percaya,
datang saja ke Puri Maerokoco di Semarang, Ibu Kota Jawa Tengah.
“Puri
Maerokoco? Apa hubungan tempat ini dengan Gatotkoco?”
“Hei,
tentu saja tidak ada hubungannya. Puri Maerokoco itu tempat wisata, sedang
Gatotkoco itu anggota Pandawa Lima.”
Ya, tidak seperti tempat
wisata lain di Semarang yang sebagian besar diantaranya sudah banyak dikenal
dan diekspos media seperti Lawang Sewu, Gereja Blenduk, Klentheng Sam Po Kong, dan
Wisata Kota Lama.
Puri Maerokoco tak
terlalu banyak diketahui oleh para wisatawan yang datang dari luar kota / luar
daerah, padahal sebagai Taman Mini Jawa Tengah, tempat wisata ini memiliki daya
tarik khusus dan letaknya pun tak jauh dari pusat kota.
Untuk mencapai Puri
Maerokoco sebenarnya tidak terlalu sulit, jaraknya hanya 7,3 km dari Simpang
Lima atau sekitar 16 menit menggunakan kendaraan pribadi. Cukup menuju ke arah barat
hingga melewati Pasar Karangayu, setelah itu berbelok ke kanan ke arah PRPP,
setelah sampai ke PRPP, belok ke kiri sekitar 100 meter, dan nantinya akan ada jalan
masuk ke Puri Maerokoco. Mudah bukan? Jika masih bingung, berikut tampilan
denah menuju PRPP dari GPS Smartphone.
Simpang Lima menuju Maerokoco via GPS |
Untuk masuk ke Puri
Maerokoco pun tak perlu mengeluarkan dana yang besar, di hari biasa cukup Rp
7.000,-/orang, sedangkan di hari libur Rp 8.000,-/orang. Murah, bukan? Tempat
wisata ini dibuka mulai pukul 08.00 – 18.00 WIB.
Tiket Masuk Puri Maerokoco |
Puri Maerokoco ini
memiliki luas 23,84 ha yang di atasnya dibangun 35 anjungan rumah adat dari
seluruh kabupaten dan kota di Jawa Tengah. Untuk berkeliling pun pengunjung
punya dua pilihan, jika membawa motor, pengunjung tinggal membayar uang parkir Rp
2.000,- dan pengunjung bisa membawa motor kita masuk untuk berkeliling. Tapi, jika
pengunjung datang beramai-ramai, akan lebih nyaman jika berjalan kaki, dengan
suasana rindang, nyaman, dan banyak spot untuk berfoto tentunya tidak akan
membuat pengunjung merasakan capek.
Sebelum masuk ke dalam
Puri Maerokoco, kita akan disambut dengan peta Puri Maerokoco yang berbentuk
Peta Provinsi Jawa Tengah, dan penempatan setiap anjungan rumah adat setiap
Kabupaten/Kota memang disesuaikan dengan letak aslinya di peta.
Denah Wisata Puri Maerokoco |
Ketika duduk di Sekolah
Dasar, tentunya kita tahu jika rumah adat Provinsi Jawa Tengah adalah berbentuk
Joglo, namun ketika berkeliling di Puri Maerokoco ini kita akan tahu bahwa
setiap kabupaten/kota di Jawa Tengah sebenarnya memiliki kekhasan
masing-masing, baik dari bentuk atap, teras, tiang, dindingnya, yang memiliki
filosofi dan maknanya masing-masing.
Rumah Adat Kabupaten Klaten |
Kekhasan dari tiap
masing-masing daerah di Jawa Tengah inilah yang ingin dikenalkan pada
masyarakat lewat adanya Puri Maerokoco ini, tak hanya berupa anjungan rumah
adatnya saja, akan tetapi juga ikon-ikon masing-masing daerah dan tempat
wisata-tempat wisata di daerah tersebut.
Misalnya ketika di
Anjungan Kabupaten Banjarnegara, kita akan menemukan replika Candi Dieng di
sampingnya, atau gerobak dawet ayu yang menjadi minuman khas daerah tersebut.
Di anjungan Kabupaten
Grobogan, kita juga akan menemukan patung-patung yang menunjukkan tempat wisata
Bledug Kuwu dan Api Abadi Mrapen.
Saat memasuki Anjungan
Kudus, replika Menara Kudus juga menjulang apik, membuat siapapun yang
melihatnya akan terpesona.
Berjalan sedikit ke arah
sudut utara, kita akan memasuki Anjungan Kabupaten Rembang, di anjungan ini
kita akan meneukan patung Ibu Kartini yang memang dimakamkan di Rembang, selain
itu juga ada replika buku ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’ yang merupakan
kumpulan surat yang ditulis Ibu Kartini.
Replika Buku 'Habis Gelap terbitlah Terang' |
Untuk menunjukkan letak
Pantai Utara Jawa, di Puri Maerokoco juga dibangun danau buatan sebagai
representasi Laut Jawa dengan perahu buatan yang menjadi lambang kekuatan
nelayan pantai utara Jawa Tengah.
Representasi Laut Jawa Buatan |
Puri Maerokoco ini bisa
menjadi tempat wisata yang tepat untuk keluarga, dengan harga tiket masuk yang
murah, pengunjung sudah bisa berkeliling seluruh penjuru Jawa Tengah, dengan
suasananya yang rindang, tempat ini juga menjadi lokasi yang pas untuk
bercengkerama bersama keluarga dengan menggelar tikar dan makan siang bersama. Selain
itu, Puri Maerokoco ini juga bisa menjadi sarana edukasi yang tepat untuk
memperkenalkan budaya-budaya di Jawa Tengah. Ingin lebih tahu seperti apa Puri Maerokoco? Berikut ini video tentang Puri Maerokoco yang saya buat beberapa waktu yang lalu,
Masih bingung ingin
berlibur kemana? Liburan saja ke Puri Maerokoco, liburan murah keliling Jawa
Tengah ^_^.
congrats sista....
BalasHapuskalo berkenan silahkan berkunjung ke blog ane di anjungankabupatenpekalongan.blogspot.com
kalo berkenan silahkan berkunjung ke blog ane di wwww.anjungankabupatenpekalongan.blogspot.com
BalasHapuskalo berkenan silahkan berkunjung ke blog ane di www.anjungankabupatenpekalongan.blogspot.com
BalasHapusWahhhh di Semarang nuga ada Taman Mini. Jadi pengen ke sana deh. Doakan kesampaian ya.
BalasHapusnice post gan
BalasHapusOh, ini yang disebut sebut Taman Mini nya Jawa Tengah. Rencana mau ke Semarang bulan April 2020 ini dan mau berkunjung ke Puri Maerokoco. Berhubung masih pandemi covid, akhirnya ditunda deh, -_-
BalasHapusWah kog baru tahu di semarang ada tempat wisata yang penuh makna gini? Auto nunjukin ke suami. Nanti kalau pulkam wajib kesini hehehe
BalasHapusBegitu baca artikel ini, yang buat aku tertarik berkunjung suatu saat adalah replika buku ibu Kartini, duh beliau luar biasa sekali dalam memperjuangkan hak perempuan Indonesia..
BalasHapussaya dari dulu sampai sekarang setiap pulkam pasti mampir wisata di jateng. kebetulan kampungnya di sragen, jadi sebelum balik ke jakarta, mampir dulu deh wisata. tapi emang murah-murah banget ya masuk wisatanya, makanya bisa berhari-hari solo-jakarta tuh, karena kebanyakan mampir dan nginep haha.
BalasHapusWow.. ini 7ribu tiket tahun 2015 ya kak.
BalasHapusGimana tahun ini ya kak? Secara udah 2020. Hehe
Aku jawa tengah banykan di Solo doang wkwkwk semarang cm transit, nginep tempatnya Fatih, duh pengin juga ke tempat ini. Perasaan postinganmu mingin mingini semua sih kak
BalasHapusMurmer... ga hanya ada di Jakarta yg ada Taman mininya.. jawa tengah juga punya taman mini rupanya ..
BalasHapus