Tampilkan postingan dengan label Parenting. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Parenting. Tampilkan semua postingan

Mengajak Anak Mengenal Dunia Kuliner Lewat Culinary Schools Game

Minggu, April 14, 2024

Salah satu permainan favorit bagi anak-anak adalah bermain masak-masakan, termasuk 2 anak perempuan saya yang hobi bermain masak-masakan. Hampir separuh dari mainan anak yang ada di rumah berkaitan dengan dunia kuliner. Seperti mainan sayuran, buah-buahan, fastfood, peralatan memasak, dan lain sebagainya.  

Demi menunjang hobi anak bermain masak-masakan, saya tak hanya menyediakan mainan saja, tapi saya juga menyediakan celemek dan topi chef yang bisa digunakan untuk bermain peran. 

Selain dengan menyediakan beragam mainan, saya juga mengenalkan dunia kuliner secara lebih luas dan komprehensif pada anak lewat Culinary Schools Game. 

Apa itu Culinary Schools Game?

Culinary Schools Game adalah website game online yang berisikan banyak sekali permainan tentang dunia kuliner, dari game tentang makanan, pertanian, memasak, hingga penjualan makanan semuanya ada dan lengkap. Game-game di dalamnya bisa dimainkan oleh anak-anak usia sekolah hingga orang dewasa. 

Culinary Schools Game ini memiliki beberapa kategori game, apa saja?

a. Food Education Game

Game kategori ini akan menyajikan game-game yang berkaitan dengan makanan sehat dan makanan tak sehat. 

b. Serving Eaters

Game kategori ini akan mengajak anak untuk mengenal beragam profesi penjualan makanan dengan segala kesibukannya lewat simulasi game yang menyenangkan. 

c. Other Fun Food

Selain dua kategori di atas, ada juga kategori lain di game ini, namun tetap dalam ranah dunia kuliner. Salah satunya ada Bubble Fruit di mana pengguna harus menembakkan buah-buahan ke arah buah yang sama agar bisa memenangkan permaianan

d. Brain Games

Bagi yang suka dengan game untuk mengasah otak, maka bisa memilih kategori brain games di mana banyak jenis permainan dunia kuliner yang dikemas dalam bentuk puzzle game, memory and matching game, word game, dan lain sebagainya. 

Nah, berikut ini ada beberapa rekomendasi game di Culinary Schools Game yang bisa dimainkan bersama anak di rumah. 

Farm Town

Farm Town adalah salah satu game yang ada di kategori Food Education Game. Pada Game ini, kita harus memainkan peran sebagai petani gandum, di mana kita harus menyebar benih, memanennya, membawanya ke atas truk kemudian dijual. Ada 25 level yang bisa diselesaikan, setiap level diukur dengan jumlah uang yang harus didapatkan setelah penjualan gandum. 



Dengan game ini, anak-anak akan belajar darimana suatu makanan berasal, sehingga diharapkan anak-anak juga bisa lebih menghargai makanan. 

Burger Shop

Burger Shop ada dalam kategori Servant Game. Di game ini kita menjalani simulasi sebagai penjual burger yang harus melayani pembeli dengan beragam pesanan yang berbeda-beda. 


Game ini mengasah kecepatan dan ketepatan pemain, karena selain melayani pembeli, pemain game juga harus membeli ulang bahan-bahan burger yang habis. Apabila pesanan yang diberikan tidak tepat, pemain tidak akan mendapatkan uang.  Dengan game ini, anak-anak bisa mengenal dan lebih menghargai beragam profesi di bidang kuliner.

Bubble Fruit

Permainan lainnya adalah bubble fruit, game ini ada dalam kategori other game. Meskipun memiliki kategori other game, namun game ini tetap berkaitan dengan dunia kuliner dengan tampilan beragam buah-buahan. 

Pemain game harus menembakkan buah yang sama ke arah buah-buahan yang ada di bagian atas, untuk bisa mendapatkan nilai, harus ada 3 buah-buahan yang sama. Game ini menuntuk mengasah ketepatan dan  kecepatan pemain. Pemain harus bisa menembak semua buah sebelum ada buah yang turun hingga ke bagian bawah. 

Fruit Slide Puzzle

Fruit slide puzzle ini adalah salah satu game yang ada di kategori brain games. Game ini terbilang menantang karena kita harus membentuk gambar dari potongan-potongan puzzle. Cara memainkan game ini dengan menggeser potongan-potongan puzzle hingga akhirnya menjadi gambar utuh.  


Manfaat Bermain Culinary Schools Game

Ada banyak manfaat bermain game-game yang ada di Culinary Schools Game. Apa sajakah itu?

a. Mengenalkan Asal Bahan Makanan

Dengan bermain Culinary Schools Game, kita bisa mengenalkan pada anak mengenai nama bahan-bahan makanan dan dari mana mereka berasal. 

b. Memperkaya Kosakata

Bermain di Culinary Schools Game juga membuat anak akan mengenal beragam kosakata baru, khususnya yang ada di dunia kuliner. Seperti nama-nama sayuran, buah-buahan, juga peralatan masak yang mungkin sebelumnya belum diketahuinya.      

c. Melatih Keterampilan Berhitung

Banyak game yang ada di Culinary Schools Game berkaitan dengan menghitung bahan dan menghitung hasil jual beli, dengan begitu anak juga akan belajar keterampilan berhitung ketika memainkan game. 

d. Mengenal Profesi di Dunia Kuliner

Ada banyak game di Culinary Schools Game yang berupa simulasi profesi di dunia kuliner, sehingga ini juga bisa menjadi cara untuk mengenalkan anak pada beragam profesi juga mengajarkan anak untuk bisa lebih menghargai berbagai profesi yang ada di dunia kuliner. 

e. Mengajarkan Anak untuk Tidak Menyia-nyiakan Makanan

Dengan bermain game yang ada di Culinary Schools Game, anak juga diajak untuk mengetahui bahwa beragam masakan berasal dari berbagai macam tempat dan melalui banyak proses hingga akhirnya berada di atas piring. Sehingga dengan mengetahui alur tersebut, anak juga lebih menghargai makanan dan tidak menyia-nyiakan makanan. 

f. Mempererat Bonding Anak dan Orang Tua

Bermain game ini juga bisa menjadi jalan untuk mempererat bonding antara anak dan orang tua, sehingga hubungan anak dan orang tua menjadi semakin erat. 

Nah, itu dia beragam game yang ada di Culinary Schools Game yang bisa dimainkan secara online dan gratis bersama keluarga di rumah. Yuk buruan coba beragam game asyik di Culinary Schools Game. (*) 


Read More

Game Online Interaktif dan Menyenangkan untuk Anak Usia Pra Sekolah

Kamis, September 23, 2021

Masa pandemi seringkali membuat para orang tua, termasuk saya mati gaya dan kelimpungan saat menemani anak bermain di rumah. Apalagi anak-anak itu tipe cepat bosan, sehingga selalu butuh game atau permainan baru yang menyenangkan, termasuk juga untuk anak-anak usia pra sekolah. 

Pandemi yang belum berakhir memang membuat anak-anak tidak bisa leluasa untuk bermain di luar rumah, oleh karena itu orang tua juga harus aktif untuk mencarikan anak jenis game yang bisa dimainkan di dalam rumah bersama dengan orang tua. 

Saat ini usia anak saya 4,5 tahun dan masuk dalam generasi alpha yang sudah akrab dengan gadget. Maka dari itu, saya pun mencoba mencarikan game online di internet yang bisa dimainkan olehnya. Lalu apa saja sih kriteria game online yang bermanfaat dan cocok untuk anak usia pra sekolah?

Kriteria Game Online untuk Anak Usia Pra Sekolah

1. Tampilan Menarik

Tampilan menarik memang menjadi salah satu syarat dasar sebuah game online. Apalagi anak-anak selalu menyukai hal-hal yang menarik, berwarna-warni dan ceria. 

2. Memiliki Perintah Sederhana

Game online untuk anak usia pra sekolah juga harus memiliki perintah yang sederhana dan tidak rumit. Misalnya seperti game mewarnai, game mencocokkan gambar, atau game menyusun puzzle yang sederhana. 

3. Meningkatkan Daya Pikir dan Imajinasi Anak

Meskipun memiliki perintah yang sederhana, tapi game online untuk anak pra sekolah juga harus bisa meningkatkan daya pikir dan imajinasi anak. Game tersebut harus bisa mengajak anak untuk berimajinasi dan meningkatkan daya pikir anak, misalkan tentang mengenal benda, warna, huruf juga angka. 

4. Bebas Pornografi dan Kekerasan

Game untuk anak usia pra sekolah haruslah game yang menyenangkan dan membuat anak gembira, oleh karena itu pilih game yang bebas pornografi dan kekerasan. 

5. Dapat Dimainkan Bersama Orang Tua

Pilih game yang juga bisa dimainkan anak bersama dengan orang tua. Hal ini tentunya sangat penting, karena selain untuk memberikan pengarahan pada anak bagaimana cara memainkan game tersebut, juga agar kebersamaan orang tua dan anak semakin intens dan dekat.   

Itu dia beberapa kriteria yang harus dimiliki game online untuk anak usia pra sekolah. Nah, beberapa waktu lalu, saya menemukan ada sebuah website game online yang asyik banget, namanya plays.org. 

Kenapa Bermain Game?

Ada beberapa alasan yang membuat saya senang bermain game di website plays.org. 

1. Gratis dan Tidak Perlu Unduh Aplikasi

Aplikasi game yang harus diunduh dulu lewat ponsel biasanya membuat beban ponsel kian berat dan akhirnya membuat ponsel menjadi lemot. Nah, saya senang banget saat menemukan website game online plays.org karena nggak Cuma bisa dimainkan lewat ponsel, tapi juga bisa saya mainkan lewat PC atau laptop tanpa harus mengunduhnya terlebih dahulu, dan yang pasti gratis, nggak perlu membeli koin, voucher atau semacamnya untuk bermain.

2. Beragam Kategori Game

Plays.org memiliki lebih dari 100 kategori, dan salah satunya ada kategori game ‘preschool’ yang cocok untuk anak usia pra sekolah seperti anak saya. 

3. Memiliki Panduan Lengkap

Tiap game yang ada di plays.org ini memiliki keterangan yang lengkap banget, nggak hanya tentang bagaimana cara memainkannya, namun juga memiliki penjelasan mengenai tingkat kesulitan game, desain, dan menunjukkan rating dari pemain game lainnya.

Saya dan anak saya sudah mencoba beberapa macam game yang ada di plays.org, dan anak saya senang sekali saat memainkannya. Dan berikut ini adalah beberapa game pra sekolah yang ada di plays.org yang sudah saya mainkan bersama si kecil. 

Game untuk Anak Usia Pra Sekolah

1. Cute Shapes: Color & Shape Art Game For Children

Game ini sangat sederhana dan mudah dimainkan untuk anak-anak usia pra sekolah. Si kecil tinggal memadu padankan beragam bentuk yang ada, kemudian mewarnainya, dan memberikan beragam ekspresi wajah pada bentuk yang sudah dipilih sebelumnya. Game ini membuat anak bisa mengenal bentuk, warna, juga ekspresi wajah. 

2. Find The Connexity: Related Items Matching Game For Kids

Game ini mengajak si kecil untuk memadupadankan antara sebuah profesi atau pekerjaan dengan barang-barang yang digunakan atau hewan yang dipelihara. Game ini mengajak anak untuk lebih mengenal beragam profesi serta jenis benda yang digunakan.

3. Flinstones Yabba Dabba Dinosaurs Kids Jigsaw Puzzle Game

Game ini berbentuk puzzle sederhana untuk di kecil dengan tema Flinstone. Puzzle ini mudah dimainkan untuk anak usia pra sekolah, selain karena hanya terdiri dari beberapa puzzle saja, juga karena pada bagian alasnya sudah terdapat gambar petunjuk untuk membantu anak memasangkan puzzle di tempat yang tepat. 

4. New Looney Tunes Find It

Game ini memberikan waktu 30 detik untuk si kecil menemukan gambar beragam tokoh animasi looney tunes. Setiap babak akan semakin sulit sehingga game ini mengajak anak untuk lebih jeli dan tangkas. Game ini juga cocok dimainkan bersama dengan orang tua sehingga lebih seru.

Nah, itu dia beberapa game online di plays.org yang saya mainkan bersama dengan si kecil. Permainan-permainan tersebut sangat asyik dimainkan bersama, selain mempererat bonding dengan si kecil, juga membuat hari-hari selama di rumah saja menjadi semakin seru. (*)

  

 

 



Read More

Bernyanyi dan Bergembira Bersama Hoala & Koala

Jumat, September 03, 2021

Dunia anak di era Generasi Alpha yang lahir di atas tahun 2010 memang berbeda dengan generasi anak milenial yang lahir di tahun 80an – 90-an. Salah satu yang membedakan adalah minimnya lagu-lagu anak yang bisa dinikmati dan dinyanyikan oleh anak. 

Apalagi jika diperhatikan lebih seksama, anak-anak sekarang lebih banyak hafal lagu-lagu orang dewasa dibandingkan lagu-lagu untuk anak seusianya. Apabila hal ini dibiarkan, tentunya akan mengganggu tumbuh kembang anak. Anak-anak butuh lagu-lagu yang sesuai dengan usianya, lagu-lagu yang ceria dan membahagiakan. 

Dibandingkan generasi milenial yang baru mengenal dunia digital ketika ia sudah dewasa, maka generasi alfa lahir ketika dunia digital sedang berkembang pesat, atau bisa dikatakan juga kelahiran generasi alfa disambut oleh meriahnya perkembangan dunia digital. 

Maka, tidaklah heran jika anak-anak zaman sekarang sangat paham apa itu internet, youtube, whatsapp, wifi, juga beragam istilah digital lainnya. 

Cover album Hoala & Koala
Cover album Hoala & Koala

Berkenalan dengan Hoala & Koala

Seperti anak-anak zaman sekarang, anak saya yang baru berusia 4,5 tahun juga akrab dengan video-video youtube. Sebagai orang tua tentunya saya selalu mendampingi dan memfilter apa saja yang ditonton oleh anak saya di laman berbagi video ini.

Tadinya saya mengenalkan lagu-lagu anak lawas yang ada saat saya masih kecil. Namun, ketika lagu-lagu tersebut sudah mulai dihafal oleh anak saya, saya mulai kebingungan mencari alternatif lagu anak Indonesia apa lagi, ya yang mau saya kenalkan.

Hingga kemudian saya menemukan channel Youtube Hoala & Koala. Sebuah channel youtube lagu dan animasi anak yang berisi lagu-lagu anak kekinian, dan yang lebih menariknya lagi, lagu-lagu di channel youtube Hoala & Koala ini juga divisualisasikan dengan animasi 3D. 

Saat saya perlihatkan pertama kali pada Ayya, anak saya, dia langsung tertarik dengan lagu-lagu di channel ini. Salah satunya lagu yang berjudul ‘Kuman’. 

Lagu Kuman By Hoala & Koala
Capture Video Animasi 'Kuman'

Lalu, siapakah Hoala & Koala ini? Hoala dan Koala adalah sepasang sahabat, di mana Hoala adalah seorang anak perempuan yang ceria dan Koala adalah binatang Koala yang lucu dan menggemaskan.

Selain Hoala & Koala, ada juga karakter Ibu, Ayah, Miss Jeruk, Bu Aya, Om Pong dan beberapa karakter lain. Semua karakter tersebut bisa bernyanyi. Jadi, lagu-lagu Hoala dan Koala ini bisa dinyanyikan seluruh anggota keluarga dengan cara duet atau bergantian, jadinya lebih seru dan menyenangkan. 

5 Album dan Lebih dari 45 Lagu

Meskipun karakter musikal Hoala & Koala ini baru diciptakan oleh Rendyadi Amnar, CEO PT Amnar Awandi Kazoku pada tahun 2020, tapi ternyata Hoala & Koala sudah memiliki 5 album dan lebih dari 45 lagu, lho. Banyak banget, kan? Jadinya jangan khawatir bakal kehabisan lagu-lagu seru dan menarik untuk dinyanyikan bersama si kecil. 

Lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Hoala & Koala ini juga mengikuti perkembangan zaman, lho. Salah satunya seperti lagu ‘Di Rumah Saja’ yang menyuarakan isi hati anak-anak yang hidup di masa pandemi dan bosan di rumah saja. Namun, dengan nasihat dari kedua orang tua, mereka tetap di rumah saja dan tidak pergi jalan-jalan. 

Lagu ini tentunya bisa dijadikan referensi para orang tua untuk dinyanyikan bersama anak yang mengalami kebosanan karena harus di rumah saja. 

Mengutamakan Kualitas

Karakter Hoala & Koala
Hoala & Koala

Hoala & Koala digarap dengan serius dan tetap mengutamakan kualitas. Hal ini dibuktikan tidak hanya dengan tampilan animasi 3D yang memukau, tapi juga  keseriusan dalam penggarapan musik dan lagunya. 

Dalam penggarapan lagu-lagu Hoala & Koala, ada banyak musisi internasional yang terlibat, selain itu banyak juga alat musik unik yang digunakan seperti klarinet, cello, saxophone, dan tak ketinggalan instrumen musik etnik Indonesia seperti angklung dan gamelan.   

Nah, keren banget kan Hoala & Koala ini. Yuk ajak si kecil bernyanyi dan bergembira bersama Hoala & Koala. Nggak cuma bisa dinikmati di channel Youtube Hoala & Koala saja lho, lagu-lagu Hoala & Koala juga bisa didengarkan lewat Spotify dan iTunes. (*) 

  


Read More

3 Alasan Mengapa Anda Harus Menyusui Bayi

Senin, Maret 08, 2021

Keputusan untuk menyusui bayi atau tidak adalah keputusan pribadi seorang ibu yang tidak bisa digugat oleh siapapun. Namun, ada baiknya jika seorang ibu mampu menyusui anaknya karena ada banyak sekali manfaat menyusui bagi ibu dan anak.

Ibu dan bayinya (Sumber: Foto oleh Polina Tankilovitch/Pexels) 

Menyusui adalah cara paling alami untuk memberi makan bayi sebelum akhirnya ia mengkonsumsi makanan pendamping ASI nantinya. Tubuh seorang ibu diciptakan untuk memberi anak sumber nutrisi yang sempurna. Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa Anda harus menyusui bayi.

Alasan Menyusui Bayi

1. ASI Adalah Makanan Tersehat untuk Anak 

Menyusui memberi bayi Anda berbagai manfaat kesehatan dan perkembangan. Bahan alami yang ditemukan dalam ASI membantu melindungi bayi dari penyakit selama masa pertumbuhannya. ASI juga terus memberi anak a kesehatan yang lebih baik saat ia tumbuh, bahkan setelah disapih dengan jadwal menu mpasi 6 bulan.

ASI juga mudah dicerna bayi. Tubuh Anda membuat ASI khusus untuk bayi sehingga lebih mudah dicerna daripada susu formula dan dapat membantu mencegah gas dan kolik. Pergerakan usus bayi yang disusui tidak berbau. Bayi yang disusui cenderung mengalami diare dan sembelit yang lebih sedikit.

2. Menyusui Baik Untuk Kesehatan Anda

Wanita yang menyusui bayi cenderung lebih cepat pulih setelah melahirkan daripada wanita yang memilih untuk tidak menyusui bayinya. Menyusui dapat mengurangi risiko kanker ovarium dan payudara. Menyusui  juga dapat menurunkan kemungkinan Anda terkena rheumatoid arthritis, diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular seiring bertambahnya usia.

3. Makanan yang Baik untuk Anak

ASI mengeluarkan rasa manis dan lembut, rasa yang jauh berbeda dan, bisa dibilang, lebih baik daripada susu formula. Selain itu, rasa makanan yang Anda konsumsi ini diteruskan ke bayi yang dapat mendiversifikasi pola makannya sejak awal. Anak yang ketakutan, terluka, atau sakit bisa dihibur dengan menyusui.

4. Menunda Haid dan Berfungsi sebagai Kontrol Kelahiran Alami

Menyusui dapat mencegah menstruasi Anda kembali selama 3-6 bulan atau bahkan lebih lama. Biasanya, menstruasi kembali sekitar satu bulan setelah Anda berhenti menyusui secara eksklusif.

Jika Anda menyusui secara eksklusif tanpa suplemen, anak Anda berusia di bawah 6 bulan, dan menstruasi Anda belum kembali, maka Anda dapat menggunakan metode amenore laktasi untuk pengendalian kelahiran. 

Nah, agar Anda lebih nyaman dalam menyusui bayi, maka gunakanlah popok terbaik untuk mendukung kenyamanan si kecil dan Anda. Popok yang baik akan membuat si kecil tidak mudah rewel dan nyaman. Mau tahu merk popok ternyaman dan terbaik? Ya Merries, dong! Yuk, lengkapi kebutuhan popok Anda dengan Merries!


Read More

Let’s Read, Mengembangkan Imajinasi Anak Lewat Cerita Bergambar

Minggu, Januari 10, 2021

Dunia anak adalah dunia yang penuh imajinasi. Anak-anak bisa bebas menjadi apa saja, suatu waktu ia bisa menjadi superhero, menjadi bunga, atau bisa juga berimajinasi menjadi seekor anak kucing yang lucu.

Sally Goddard Blythe, seorang psikolog anak menyebutkan bahwa imajinasi dapat bisa membantu seseorang untuk lebih mengenali emosi dirinya ketika merespon berbagai macam hal. 

Psikolog yang juga penulis buku The Genius of Natural Chilhood itu juga menjelaskan bahwa dalam kegiatan imajinatif, seorang anak dapat mengungkapkan perasaan mereka dengan lebih mudah. Ia juga akan dengan mudah memahami rasa dan emosi yang ditunjukkan oleh orang lain di sekitarnya. 

Dongeng, Gerbang Imajinasi Anak

Sebagai orang tua, tentunya kita harus mendukung perkembangan imajinasi anak sedini mungkin, salah satunya adalah dengan membacakan dongeng.

Membaca dongeng tentunya berbeda dengan mendongeng saja. Jika mendongeng, orang tua dituntut untuk bercerita secara lisan, sedangkan membaca dongeng, orang tua bisa menggunakan media buku atau e book cerita bergambar.

Tidak hanya membantu dan memudahkan orang tua dalam bercerita, buku atau e book cerita bergambar juga bisa mendukung anak untuk lebih imajinatif, terlebih anak-anak usia dini yang pengetahuannya masih terbatas, sehingga harus dibantu imajinasinya lewat media yang tepat. 

Baca Juga: Game Online Interaktif untuk Anak Pra Sekolah

Cerita Bergambar Menjadikan Dongeng Lebih HIdup

Mendongeng menggunakan cerita bergambar memiliki banyak kelebihan, khususnya untuk membantu anak memahami alur cerita dongeng. Hal ini karena didukung beberapa hal, yaitu:

1. Gambar Menarik

Gambar yang menarik tentunya akan membuat anak lebih senang saat diajak membaca dongeng, misalnya saat dibacakan dongeng fabel, anak akan tertarik saat melihat hewan-hewan dalam cerita bergambar yang belum pernah ia lihat sebelumnya. 

Tampilan gambar yang menarik tentunya akan membantu anak untuk memaksimalkan kerja indera penglihatannya yang kemudian akan meneruskannya ke otak untuk menghidupkan dongeng dalam imajinasinya. 

2. Warna-Warni Ceria

Cerita bergambar biasanya memiliki warna-warna ceria pada gambarnya, ini juga bisa menjadikan dongeng lebih hidup dalam imajinasi anak. Warna yang ceria juga akan membuat anak lebih bahagia dan ceria saat dibacakan dongeng. 

3. Kalimat Lebih Sedikit

Cerita bergambar biasanya memiliki gambar yang penuh dan kalimat cerita yang lebih sedikit. Ini berguna untuk mengajak anak lebih memahami cerita lewat gambar, sehingga anak seolah diajak masuk ke dunia baru dalam cerita bergambar. 

Manfaat Membacakan Dongeng untuk Anak Usia Dini

Dengan membacakan dongeng menggunakan buku atau e book cerita bergambar,, diharapkan bisa menjadi gerbang imajinasi anak untuk nantinya imajinasinya bisa lebih berkembang lewat cerita-cerita yang kita bacakan, selain itu, ada banyak sekali manfaat dari membacakan dongeng lewat cerita-cerita bergambar.

1. Cerita Bergambar Menghidupkan Imajinasi 

Sejak ia berusia 6 bulan, saya sudah rutin membacakan cerita atau dongeng bergambar untuk anak saya, Ayya, sebelum tidur. 

Saya memang memilih cerita bergambar untuknya, di samping karena usianya masih balita, juga karena ia masih belum bisa membaca, sehingga cerita bergambar membantu saya untuk menjelaskan bagaimana alur cerita atau dongeng yang sedang saya baca. 

Dan, ternyata, lewat cerita bergambar ini, kemampuan imajinasi Ayya di usia 3,5 tahun berkembang pesat. Ia bisa berimajinasi menjadi siapa saja, dan apa saja. 

“Umma, aku mau jadi Putri di Istana, pakai baju bagus dan pakai mahkota,” begitulah kalimat yang sering Ayya ucapkan. Saya biasanya tersenyum dan mengangguk, lalu mengambilkan baju a la putri untuknya, kemudian menyisir rambutnya dan tidak lupa menambahkan mahkota kecil di atas rambutnya. 

Setelah selesai berdandan, ia akan langsung berlari ke depan cermin dan berputar-putar bahagia layaknya tuan putri, kemudian ia akan membangun istananya menggunakan tumpukan bantal dan guling.

Tak hanya menjadi seorang puteri, di lain hari ia bisa berimajinasi menjadi setangkai bunga dan meminta dibuatkan kostum dari kertas karyon, atau di lain waktu ia meminta dibuatkan rumah-rumahan kecil dari bantal dan selimut saat ia ingin menjadi seekor kucing. 

2. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa

Membacakan dongeng berarti kita membaca kata demi kata yang tertulis di cerita bergambar. Dalam cerita bergambar tersebut biasanya akan banyak kosakata baru yang diserap, terlebih bagi anak seusia Ayya yang masih butuh belajar banyak kosakata. 

Biasanya, saat saya mendongeng dan Ayya tidak memahami beberapa kata, ia akan bertanya. Misalnya saja Ayya pernah bertanya tentang ‘Apa itu planet’, ‘apa itu sangkar’, dan lain sebagainya. 

Pertanyaan-pertanyaan perihal kosakata yang muncul saat kita mendongeng ini tentunya bisa meningkatkan keterampilan berbahasa pada anak. Selain kosakata yang ia kuasai akan semakin banyak, anak yang terbiasa dibacakan dongeng atau cerita juga memiliki kemampuan berbahasa dan bercerita dengan lebih runtut. 

3. Menumbuhkan Kecerdasan Emosional

Untuk menumbuhkan kecerdasan emosional pada anak usia dini perlu rangsangan atau stimulus, salah satunya dengan dongeng atau cerita bergambar. 

Dalam dongeng atau cerita bergambar biasanya akan ada moral atau pesan cerita yang bisa dipelajari oleh anak, sehingga anak akan lebih cerdas dalam bersikap. ia juga akan mampu mengekspresikan diri dengan lebih baik sehingga mampu mengutarakan keinginan dan harapannya dengan lebih jelas.  

4. Menumbuhkan Empati

Pada dongeng atau cerita bergambar, setiap tokohnya akan menampilkan emosi yang bisa dilihat dari gambar mimik wajahnya, seperti bahagia, sedih, marah, dan beragam emosi lainnya. 

Dengan belajar beragam jenis emosi lewat gambar dan cerita, anak tentunya akan lebih peka mengenali emosi dirinya dan orang-orang di sekitarnya. 

Ketika anak melihat ragam emosi orang-orang di sekitarnya, anak juga akan lebih pandai untuk bersikap bagaimana harus berhadapan saat ada orang yang bahagia, sedih, marah atau malu. Sehingga akan menumbuhkan empati pada anak. 

5. Menumbuhkan Minat Baca

Membacakan anak dongeng atau cerita bergambar juga akan menumbuhkan minat baca anak, hal ini karena dengan melihat gambar pada cerita akan membuat rasa penasaran anak meningkat, sehingga anak akan memiliki keinginan untuk memahami cerita. 

Baca Juga: Bermain dan Belajar dengan Cara Digital

Dongeng untuk Generasi Alpha

Bagi para ibu generasi milenial seperti saya, mau tidak mau harus bisa menggunakan teknologi untuk membantu pendidikan anak di era 4.0 ini. Apalagi anak-anak kita merupakan Generasi Alpha yang dekat dengan teknologi, jadi alih-alih menjadikan teknologi sebagai musuh, tentu akan lebih baik jika menjadikan teknologi sebagai sahabat. 

Pasti tidaklah mengherankan, ketika melihat anak-anak Generasi Alpha sudah piawai mengoperasikan gawai, padahal usianya masih di bawah 10 tahun, atau bahkan di bawah 5 tahun. 

Dengan kehadiran teknologi ini, kita sebagai orang tua juga tidak boleh terlena. Oleh karena itu kita harus bisa memanfaatkan teknologi yang ada untuk kepentingan pendidikan anak, salah satunya dengan aplikasi Lets’ Read, sebuah aplikasi yang berisi ratusan cerita bergambar untuk anak yang menghibur dan edukatif. 

Berikut ini ada video saya dan Ayya yang membacakan salah satu cerita bergambar di Let's Read berjudul 'Kemana Tomat Pergi' karya Kak Naidi Atika Zundaro. 

Let’s Read, Perpustakaan Digital Cerita Bergambar di Era 4.0

Let’s Read merupakan perpustakaan digital yang berisi ratusan e-book cerita anak yang dipersembahkan oleh komunitas-komunitas literasi bekerja sama dengan The Asia Foundation. 

Let’s Read sendiri diprakarsai oleh Books for Asia, sebuah program literasi yang telah berjalan sejak tahun 1954. Program literasi ini pernah menerima U.S. Library of Congress Literacy Award pada Desember tahun 2017 atas inovasi dalam promosi literasi.  

Untuk Let’s Read sendiri memiliki beberapa misi, yaitu; 

1. Digitalisasi cerita bergambar

2. Pengembangan cerita rakyat yang kaya kearifan lokal

3. Menerjemahkan buku cerita anak yang berkualitas terbitan, baik dalam maupun luar negeri ke dalam bahasa nasional dan ibu.  

Keunggulan Let’s Read

Sebagai aplikasi perpustakaan digital, Let’s Read Memiliki beragam keunggulan:

1. Ratusan Buku Cerita Gratis

Let’s Read! Menyediakan ratusan buku dongeng yang bisa diakses penggunanya secara gratis. Buku-buku dongeng atau cerita bergambar yang tersedia pun tidak hanya yang ditulis penulis Indonesia saja, namun juga penulis-penulis manca negara. 

2. Bisa Diunduh dan Dibaca Offline

Baca bukunya pakai aplikasi? Habisin kuota internet, dong? Nah, tenang saja, ya, karena buku-buku cerita bergambar yang tersedia di Let’s Read bisa diunduh gratis dan bisa dibaca secara offline, kaapan saja dan dimana saja, sehingga akan lebih menghemat kuota internet. 

3. FullScreen

Aplikasi Let’s Read Ingin memberikan pengalaman membaca yang nyaman dan menyenangkan bagi penggunanya, salah satunya dengan tampilan fullscrean saat membaca di ponsel atau tablet. 

4. Cerita Bergambar Berbagai Bahasa

Cerita bergambar di aplikasi Let’s Read Tersedia dalam berbagai bahasa, tak hanya bahasa nasional dan bahasa asing, namun banyak juga cerita bergambar yang tersedia dalam bahasa daerah di Indonesia, seperti Bahasa Batak Toba, Bahasa Minang, Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, dan lain sebagainya. 

5. Beragam Level

Let’s Read membagi buku-buku cerita di dalamnya ke dalam berbagai level, dari Tingkat 1 hingga Tingkat 5, tergantung pada usia dan kesulitan bahasa dan cerita dalam buku. Selain itu tersedia juga kategori Buku Pertamaku untuk cerita-cerita sederhana bagi yang ingin mengenalkan cerita bergambar pertama kali. 

6. Beragam Label dan Tema Cerita


Ratusan cerita bergambar yang tersedia di aplikasi Let’s Read Memiliki beragam label, dari Superhero, Adventure, Funny, Family & Friendship, dan masih banyak lagi label atau tema cerita yang bisa dipilih. 

7. Fitur Buku Unggulan

Bingung ingin membaca buku yang mana? Tenang saja, di Let’s Read  tersedia pilihan ‘Buku Unggulan’, sehingga kita bisa memilih buku-buku unggulan yang banyak dibaca oleh para pengguna Let’s Read!.

Nah, menarik sekali bukan aplikasi Let’s Read ini, selain mudah digunakan, tentunya juga sangat membantu bagi para orang tua yang merasa kesulitan mengenalkan buku bacaan pada anak.

Bagi yang belum mengunduh aplikasi ini, bisa mengunduhnya di link aplikasi let's read.  

Yuk, ajak buah hati kita belajar dan berimajinasi dengan cerita bergambar penuh edukasi bersama Let’s Read. (*)


Read More

10 Cara Memutus Mata Rantai Inner Child Negatif dalam Pola Pengasuhan Anak

Kamis, Desember 31, 2020

Sebagai orang tua, saya pernah ada dalam satu situasi dimana kemarahan pada anak meledak begitu saja. Namun, di saat yang sama ada rasa takut yang juga tiba-tiba  saya rasakan. 

Pada dua tahun pertama menjadi seorang ibu, saya kerap mengalaminya. Ketika anak melakukan sedikit kesalahan saja, saya bisa marah dan berteriak dengan nada tinggi. Meskipun kemudian saya memeluk anak sambil menangis, lalu meminta maaf padanya karena sudah memarahinya. 

Bagi orang lain, mungkin kemarahan saya terlihat karena ketidakmampuan mengendalikan emosi diri. Awalnya saya pun berpikir seperti itu, hingga kemudian saya menyadari bahwa ketika saya marah, perasaan dan pikiran saya juga merasakan ketakutan, sebuah ketakutan yang sama yang pernah saya rasakan puluhan tahun silam.

Ya, saya ternyata memiliki inner child negatif dari masa lalu yang masih belum selesai. Inner child adalah sekumpulan pengalaman masa kecil yang tidak terselesaikan dengan baik, efek inner child ini sendiri akan terlihat ketika kita merespon sesuatu saat dewasa, contohnya respon kemarahan saya ketika anak melakukan kesalahan.

Mengenal Inner Child 

Inner child ada yang positif, namun pada umumnya inner child kerap berhubungan dengan luka batin yang menyakitkan, dan saya baru menyadari ini saat dewasa, ternyata apa yang saya alami di masa kecil membekas dan menjadi luka yang belum sembuh.    

Saya memang dibesarkan dalam pola asuh yang disiplin dan cenderung keras. Hal ini di kemudian hari baru saya sadari, ternyata menciptakan luka di hati.

Namun, kini saya sadar, saya tak boleh berkubang pada luka masa lalu. Meskipun belum sepenuhnya sembuh, saya tak boleh mewariskan inner child negatif pada anak, saya harus memutus mata rantai inner child negatif itu agar anak saya nantinya bisa tumbuh tanpa trauma. 

Dan berikut ini adalah 10 cara yang saya lakukan untuk memutus mata rantai inner child negatif pada pola pengasuhan anak:

1. Berdamai dengan Masa Lalu dan Diri Sendiri

Hal pertama yang harus dilakukan oleh pemilik inner child negatif seperti saya adalah berdamai dengan masa lalu dan diri sendiri. 

Saya akui, hal ini memang tidak mudah, apalagi jika semua memori menyakitkan di masa lalu muncul kembali, dada saya rasanya tiba-tiba sesak dan air mata saya akan mengalir begitu saja.  

Meski begitu, kita harus menerimanya, biarkan rasa itu muncul dan pergi. Namun, selanjutnya kita harus bisa berdamai dengannya, sehingga kita bisa mengendalikannya. 

Mulai maafkan lingkungan di sekitar kita yang memberikan kenangan buruk di masa kanak-kanak. Memaafkan bisa menjadi salah satu jalan agar kita bisa menjadi lebih tenang dan bahagia. 

Selanjutnya cari media agar kita bisa meluapkan emosi pada hal-hal yang lebih positif, kalau saya sendiri biasanya memilih untuk menulis, sehingga emosi saya bisa tersalurkan dengan baik, dan tidak meluapkannya ke anak. Lambat laun, sayapun mulai bisa mengendalikan emosi dalam diri saya. 

2. Memilih Diam Saat Marah

Kemarahan bisa muncul tiba-tiba,  namun, sekarang saya memiliki cara yang lebih baik sehingga tidak melampiaskannya pada anak. 

Saat kondisi saya tidak stabil dan  emosi di diri mulai menghentak, sekarang saya lebih memilih diam kemudian bersembunyi di balik selimut. Ini sebagai benteng pertahanan yang saya bentuk agar amarah tidak saya lampiaskan ke anak. 

3. Biasakan Berpelukan dengan Anak

Saya pernah membaca jika pelukan memiliki dampak yang baik bagi hubungan anak dan orang tua. Saat berpelukan, tubuh akan mengeluarkan hormon oksitosin yang bermanfaat untuk mengurangi stress. 

Anak yang sering mendapatkan pelukan juga akan membuat kondisi mental anak lebih seimbang karena sentuhan antar kulit dapat menghantarkan kelembaban serta reaksi listrik pada kulit. 

Saya ingin memberitahu anak bahwa ia adalah anak yang dicintai sepenuh hati lewat pelukan yang saya berikan. Dengan pelukan, saya juga bisa merasakan apa yang tidak pernah saya rasakan ketika kecil.

4. Ungkapkan Cinta Sesering Mungkin 

Tidak bisa dipungkiri, ketika dewasa, saya lebih banyak mengingat kenangan negatif yang pernah saya dapatkan ketika kecil. Hal ini terjadi karena sampai usia anak 6 tahun,  otak anak berfungsi dengan kecepatan yang terbilang lambat dengan frekuensi 4-7 siklus theta per detik. Kondisi inilah yang menjadikan gelombang otak mudah dipengaruhi oleh pengalaman yang sangat membekas di masa lalu. 

Oleh sebab itu, sekarang ini sebisa mungkin saya ungkapkan cinta pada anak sesering mungkin. Kalimat ‘I love you’, ‘Aku sayang kamu’, hingga ‘Saranghae’ bisa saya lontarkan puluhan kali dalam sehari, dan menjadi kebahagiaan ketika anak membalas kalimat-kalimat cinta tersebut, ‘I love you too.’ 

5. Mengasuh Bersama Suami 

Suami tahu bahwa saya memiliki inner child negatif, oleh sebab itu, ketika saya mulai emosi, suami tahu apa yang harus dia lakukan. Biasanya, ketika saya memilih untuk diam dan bersembunyi, suami akan mengambil alih anak.

Mengasuh anak memang tugas berdua, ayah dan ibu, oleh sebab itu pengasuhan ayah dan ibu harus dapat dimaksimalkan agar anak tidak kekurangan cinta dalam hidupnya. 

6. Menjelaskan Kesalahan, Bukan Melampiaskan Kemarahan

Jika beberapa tahun lalu, saya mudah sekali meluapkan emosi pada anak. Kini, setelah saya mulai menerima bahwa saya memiliki inner child negatif. Saya mulai bisa mengendalikan emosi. 

Saya mulai memahami bagaimana harus bersikap pada anak saat melakukan kesalahan. Kini, saat anak melakukan kesalahan, alih-alih melampiaskan kemarahan, saya lebih memilih untuk menatap matanya dan menjelaskan perlahan apa kesalahannya dan kenapa itu salah. 

Anak-anak akan merasa tidak terima jika ia dipersalahkan begitu saja, maka dari itu, kita sebagai orang tua perlu memberikan pemahaman, mana yang baik, mana yang tidak baik, berikut alasannya. 

Sikap saya ini ternyata memiliki dampak baik, sekarang si kecil langsung meminta maaf ketika berbuat salah, dan saat saya bertanya apa kesalahannya, dia bisa menjelaskan dengan baik dan selanjutnya tidak mengulanginya. 

7. Dengarkan Semua Cerita Si Kecil 

Tidak hanya orang dewasa yang butuh didengar, anak kecil pun butuh untuk didengarkan. Oleh sebab itu, sebagai orang tua, kita harus mendengarkan semua ceritanya dengan antusias. 

Apabila orang tua bisa mendengar dan menanggapi cerita si kecil dengan antusias, maka anak akan terbiasa untuk bercerita pada orang tua. Kebiasaan ini akan terus tertanam hingga anak dewasa, sehingga anak juga akan terbiasa untuk curhat dengan orang tua, dan orang tua pun bisa tahu, situasi dan kondisi seperti apa yang sedang dihadapi oleh anak. 

8. Apresiasi dan Ungkapkan Terima Kasih pada Anak

Hidup sebagai orang tua dengan inner child negatif, saya pernah ada dalam satu titik merasa kebingungan karena tidak adanya apresiasi. Oleh sebab itu sekarang saya ingin memberikan apresiasi sesering mungkin pada anak. 

Ketika si kecil bisa menggambar bunga, saya apresiasi dengan bahagia, dan kebahagiaan itupun diserap anak saya dengan baik. Dia semakin bahagia ketika menggambar, dia mulai menggambar banyak hal, bus, kereta, rumah, robot, hingga monster, dengan coretan yang jauh lebih baik dari gambar pertamanya. 

Tidak hanya apresiasi, sebisa mungkin saya ucapkan terima kasih sekecil apapun bantuan yang dia berikan. Misalnya, ketika ia berhasil membuang sampah botol ke tempat sampah khusus daur ulang, saya ucapkan terima kasih. Setelah itu, tanpa diminta, dia kini paham dimana harus membuang sampah-sampah botol dan kertas agar bisa didaur ulang. 

9. Ikut Bermain Bersama dengan Sepenuh Hati

Saat anak mengajak bermain, sebisa mungkin orang tua harus ikut bermain dengan sepenuh hati. Dengan begitu, anak tidak akan merasa diabaikan. 

Selain itu, kegiatan bermain bersama anak, seperti main rumah-rumahan atau masak-masakan bisa membangkitkan inner child positif dalam diri kita, sehingga kebutuhan inner child kita pun bisa terpenuhi.  

10. Tetapkan Aturan dan Jadilah Suri Tauladan 

Aturan tetap perlu diterapkan pada anak agar ia paham bagaimana menjadi manusia  yang bertanggung jawab ke depannya. Misalnya, salah satu aturan yang saya terapkan pada anak, adalah membereskan mainannya setelah bermain. 

Misal, dia baru saja bermain lego dan ingin bermain magic sand, maka saya memberi aturan bahwa dia harus membereskan mainan legonya terlebih dahulu sebelum bermain magic sand. 

Awalnya tentu anak merasa bingung bagaimana harus membereskan mainan yang berserakan, maka dari itu saya pun memberi contoh bagaimana membereskan mainan dengan baik.  

Saya juga memberi alasan kenapa mainan harus dibereskan, saya katakan padanya, “Kalau tidak dibereskan maka banyak mainan yang akan hilang, dan nanti adek sedih nggak kalau mainannya hilang?” Biasanya ia akan mengangguk, dan sejak itu ia terbiasa membereskan mainannya. 

Nah, itulah 10 cara memutus mata rantai inner child negatif dalam pola pengasuhan anak. Ingat, inner child yang kita miliki tidak boleh kita teruskan, karena akan memberi dampak yang tidak baik bagi kelangsungan hidup anak cucu kita nantinya. 

Jangan lupa juga untuk selalu mencintai diri dan menghargai diri sendiri, agar dampak inner child tidak menjadi bom waktu yang meluluhlantakkan kebahagiaan kita. (*)


Read More

Bermain dan Belajar dengan Cara Digital

Senin, Desember 28, 2020

Bagi Generasi Z dan Alfa, gadget memang lekat dengan kehidupan mereka. Maka tidak mengherankan jika anak-anak di bawah 10 tahun sudah mahir menggunakan gadget. Saya sebagai seorang ibu, juga melihat hal tersebut pada Ayya, anak saya yang masih berusia 3,5 tahun. 

Banyak pengetahuan yang didapat Ayya dari internet. Misalkan saja tentang penggunaan kawat gigi, tugas pemadam kebakaran, cara membuat kue, dan lain sebagainya. 

Menjadikan Internet Sebagai Sahabat

Jika banyak orang tua yang menjauhkan anak dari gawai dan internet, saya lebih memilih menjadikan gawai dan internet sebagai sahabat. Bagaimana caranya? Yaitu dengan selalu mendampingi anak ketika menggunakan gawai, apalagi Ayya masih usia balita yang tentunya membutuhkan banyak pendampingan. 

Dan berikut ini ada beberapa hal yang saya lakukan bersama Ayya dalam pemanfaatan teknologi dan informasi di era digital. 

1. Mengenalkan Lagu-Lagu Anak 

Jika dibandingkan masa kanak-kanak saya 25 tahun silam, saat ini lagu-lagu anak bisa dibilang tidak ada. Padahal, di masa kanak-kanak, anak biasanya akan lebih mudah menyerap pelajaran dan pengetahuan lewat lagu. 

Oleh sebab itu, karena tak ingin Ayya tumbuh di dunia yang sepi tanpa adanya lagu-lagu anak, saya mulai mengenalkan lagu-lagu anak padanya lewat youtube. Hingga tanpa disadari, kini Ayya sudah hafal puluhan lagu anak, dari lagu-lagu karya Pak AT. Mahmud, Ibu Sud, Papa T.Bob hingga lagu-lagu anak berbahasa Inggris seperti Rain, Rain Go Away dan Five Little Monkeys. 

2. Mengenalkan Huruf 

Saya mulai mengenalkan Ayya huruf abjad A-Z dengan menggunakan internet, pada mulanya saya mengenalkannya lewat lagu ABCD di youtube, hingga kemudian berlanjut ke video-video dari youtuber cilik yang vlognya bertema bermain abjad. 

3. Mengenalkan Cara Berhitung dan Menulis

Tidak hanya lewat video-video youtube, saya juga mengajak Ayya belajar dan bermain lewat game yang bisa saya unduh di playstore. Salah satu game pembelajaran favoritnya adalah I CAN DO yang dikembangkan oleh PT. ICD Karya Indonesia.

Di game ini, anak akan diajak bertualang untuk membuka satu per satu materi pembelajaran, ada materi berhitung, materi menulis, dan masih banyak lagi. Selain itu yang lebih asyik lagi, di aplikasi ini juga muncul sosok animasi bernama Pak Can Do yang akan berinteraksi dengan anak sebelum dan sesudah mengerjakan ‘tugas’.

4. Mengenal Profesi 

Pembelajaran lain yang saya berikan pada Ayya lewat dunia digital adalah saya bisa mengenalkan beragam profesi pada Ayya dengan cara asyik dan menyenangkan, yaitu melalui game Baby Bus. 

Game ini merupakan game interaktif dimana anak akan belajar berperan menjadi beragam profesi, dari kasir supermarket, dokter gigi, koki, perawat bayi dan masih banyak lagi profesi lainnya. 

5. Belajar Membuat Video

Tak hanya menjadi penonton, saya beberapa kali juga mengajak Ayya untuk menjadi creator video. Kami membuat video praktek membuat mainan yang kemudian saya unggah ke media sosial. 

Nah, itulah beberapa cara bermain dan belajar yang saya lakukan bersama Ayya dengan memanfaatkan teknologi dan informasi di era digital. Sebagai ibu, saya menyadari bahwa teknologi ada untuk membantu kita, jadi harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kemajuan anak bangsa. (*)



Read More

Mengenal Ciri-ciri Stunting pada Anak

Selasa, Desember 22, 2020

Semua ibu pastinya ingin melihat anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik, namun, sebagai ibu tentunya terkadang cemas saat tumbuh kembang anak kita cenderung lambat jika dibandingkan anak lainnya. Ada kecemasan anak gagal tumbuh karena melihat ada beberapa ciri-ciri stunting pada anak kita.

Setiap anak memang memiliki fase tumbuh kembang yang berbeda-beda, oleh karena itu, untuk mengetahui maksimal tidaknya pertumbuhan anak, jangan hanya dengan membandingkan dengan tumbuh kembang anak lain. Akan tetapi sebagai ibu kita harus berpatokan pada standar gizi WHO atau standar pertumbuhan anak yang ada di KMS (Kartu Menuju Sehat).

Ciri-ciri stunting

Apa Itu Stunting?

Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis yang terjadi pada periode 1.000 hari pertama kehidupan, sejak di dalam janin hingga usia 2 tahun. Oleh sebab itu, stunting pada anak bukan hanya disebabkan kekurangan gizi setelah anak lahir, namun juga bisa disebabkan karena adanya masalah ketika menjalani kehamilan, melahirkan, menyusui atau saat pemberian MPASI. 

Indonesia sendiri menduduki posisi ke-3, sebagai negara dengan jumlah stunting terbanyak di Asia Tenggara, dan pada tahun 2018, menurut penelitian, ada 3 dari 10 balita di Indonesia yang mengalami stunting.  

Ciri-ciri Stunting

Ada beberapa ciri-ciri stunting pada anak yang perlu diwaspadai, yaitu:

1. Pada usia 2 tahun, anak memiliki perawakan kecil atau lebih pendek dibandingkan anak-anak dengan jenis kelamin yang sama dan usia yang sama. Selain itu, tubuhnya pun kurus dan tidak proporsional. Atau jika mengikuti standar WHO, anak disebut stunting jika tinggi badan pada usianya minus 2 standar  deviasi pada median standar WHO.

2. Pertumbuhan gigi dan tulang mengalami keterlambatan.

3. Wajah anak terlihat lebih muda dibandingkan usianya.

4. Persebaran lemak pada tubuh tidak merata, ini ditandai dengan berat badan yang rendah namun pipi chubby. 

Anak yang mengalami stunting akan menurun tingkat kecerdasannya dan akan kesulitan dalam belajar. Hal ini akan berdampak pada buruknya prestasi anak di sekolah. Selain itu, anak akan mempunyai sistem imun tubuh yang rendah sehingga mudah sakit dan mengalami infeksi. Saat dewasa, anak juga rentan mengalami hipertensi, diabetes, serta obesitas.

Penyebab Stunting pada Anak

Faktor utama yang menjadi penyebab anak mengalami stunting adalah gizi buruk pada ibu hamil dan bayi, dan gizi buruk ini disebabkan oleh beberapa hal:

- Pengetahuan Ibu kurang memadai, khususnya mengenai gizi di masa kehamilan dan gizi untuk anak. 

- Infeksi berulang atau kronis yang dialami anak sejak bayi juga bisa menjadi penyebab gizi buruk.

- Sanitasi yang buruk, minimnya air bersih, tidak tersedianya kakus juga bisa menjadi pemicu gizi buruk. 

- Terbatasnya layanan kesehatan di daerah-daerah 3T (Terdalam, Tertinggal, Terluar) di Indonesia membuat pengetahuan tentang kesehatan dan pengobatan yang optimal tidak bisa diberikan secara merata ke masyarakat. 

Oleh karena itu, agar anak tidak mengalami stunting, ibu harus memperhatikan asupan nutrisinya sejak masa kehamilan, juga memberikan gizi yang optimal pada anak, termasuk pemberian ASI eksklusif hingga usia 6 bulan dan diteruskan hingga anak usia 2 tahun.

Apabila curiga anak di bawah 2 tahun mengalami ciri-ciri stunting, segera konsultasikan hal tersebut ke dokter atau bidan agar mendapat penanganan lebih lanjut. Hal ini karena anak di bawah 2 tahun masih bisa mengejar tumbuh kembang lewat nutrisi dan stimulasi. (*)


Read More

Membersihkan Botol Bayi Dengan Sabun Pencuci Khusus

Selasa, November 17, 2020

Sabun pencuci botol bayi yang baik digunakan untuk bayi adalah yang tidak mengandung bahan-bahan kimia sehingga dapat mengganggu kesehatan bayi. Daya tahan tubuh mereka, apalagi yang masih berusia dibawah 1 tahun masih belum kuat sehingga sangat beresiko terserang disentri, diare dan penyakit pencernaan lainnya. 

Sleek Baby adalah produk terpercaya untuk mencuci botol bayi
Sleek Baby pencuci botol (Sumber: sleekbaby.co.id)

Tolak Ukur Sabun Cuci yang Aman untuk Bayi

Banyak sekali produk sabun pencuci botol bayi terbaik yang dijual dipasaran, meski demikian kita tidak boleh asal dalam memilih produk sebab meskipun label produk tersebut khusus untuk bayi tapi belum menjamin kandungan bahan yang ada di dalamnya. 

Berikut ini adalah beberapa tips memilih produk sabun cuci yang aman untuk bayi diantaranya sabun cuci merupakan produk yang dimiliki oleh sebuah merk produk khusus bayi dan anak, pada kemasannya tertera produk tersebut food grade yang berarti bahannya terbuat dari bahan yang aman untuk anak dan bebas paraben. 

Tips berikutnya adalah sabun berbentuk cair dengan formula yang kental sehingga mudah terurai oleh air dan tidak meninggalkan bekas. Sabun juga harus lembut di kulit, karena pada beberapa kasus sabun cuci bisa menyebabkan kulit tangan menjadi kasar dan panas. Selain itu perlu mempertimbangkan menggunakan produk yang dikeluarkan oleh merk terkenal karena itu berarti produk tersebut memiliki kepercayaan yang tinggi dari konsumennya.

Selain memperhatikan kualitas sabun cuci, para ibu juga harus memperhatikan langkah-langkah yang benar dalam mencuci botol bayi guna menjaga higienitasnya. Langkah-langkah dalam mencuci botol bayi secara benar yakni membilas botol dengan air panas agar sisa susu pada botol hilang dan proses mencucinya lebih mudah. Selanjutnya membersihkan botol menggunakan sabun pencuci botol bayi seperti Sleek Baby pembersih botol. Sleek Baby juga menyediakan produk-produk kebutuhan bayi seperti sabun atau minyak telon bayi.

Setelah mencuci dengan sabun, botol bayi harus dibilas dengan air yang mengalir, menstrerilkan botol agar kuman dan bakteri yang ada dalam botol mati, yang terakhir adalah mengeringkannya secara alami namun jika botol akan segera digunakan maka lap terlebih dahulu dengan menggunakan tisu atau lap yang steril.(*) 





Read More

5 Strategi Cerdas Mempersiapkan Tabungan Pendidikan Anak

Senin, Juni 29, 2020


Semua orang tua menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Bukan hanya makanan dan pakaian terbaik, namun juga pendidikan dan sekolah terbaik.

Saat ini biaya pendidikan terus menanjak, oleh sebab itu orang tua harus berpikir cepat untuk mempersiapkan tabungan pendidikan anak, meskipun tabungan tersebut baru akan digunakan beberapa tahun ke depan.

Pentingnya persiapan tabungan pendidikan anak ini juga sebagai wujud cinta dan dukungan orang tua pada anak untuk meraih cita-citanya di masa mendatang. 

Tabungan Pendidikan Anak sangatlah penting untuk dipersiapkan sejak dini
Sudahkah Mempersiapkan Tabungan Pendidikan Anak

Ada beberapa strategi cerdas yang bisa dilakukan orang tua dalam mempersiapkan tabungan pendidikan anak ini. Apa sajakah itu?
      
     1.      Menentukan Masa Menabung
Strategi pertama adalah menentukan masa menabung. Hal ini berkaitan dengan kapan tabungan pendidikan ini akan dipergunakan. Apakah untuk biaya anak masuk sekolah menengah atau akan dipergunakan saat anak akan masuk bangku perkuliahan.

Pilihan jangka waktu menabung ini tergantung masing-masing orang tua, bisa 5 tahun, 10 tahun, atau 15 tahun. Semuanya tergantung dari kapan tabungan pendidikan anak ini akan digunakan.
      
     2.     Menentukan Jumlah Tabungan Pendidikan
Setelah mengetahui berapa lama rentang waktu untuk menabung. Selanjutnya adalah menentukan berapa jumlah tabungan pendidikan yang akan dikumpulkan.

Penentuan jumlah tabungan ini bisa dilihat dari kenaikan rata-rata biaya pendidikan di Indonesia setiap tahunnya. Tak bisa dipungkiri bila kenaikan biaya pendidikan di Indonesia terbilang tinggi, yaitu mencapai 15%-20% per tahunnya. Maka dari itu, tabungan pendidikan anak harus dipersiapkan sebaik mungkin.
      
     3.     Menabung di Awal Bulan
Cara menabung di awal bulan memang terdengar klasik, namun cara ini terbilang jitu dan cukup berhasil. Apabila menabung di akhir bulan, maka bisa jadi uang yang dimiliki tidak ada sisa sehingga kita pun akhirnya gagal menabung.

Berbeda halnya jika menabung di awal bulan, maka uang yang ditabung benar-benar uang yang disisihkan, bukan yang disisakan. Atau bisa juga menggunakan cara autodebet, dimana uang di tabungan orang tua akan terdebet otomatis ke tabungan pendidikan anak.
      
      4.     Menabung Sedini Mungkin
Banyak orang tua yang terlambat mengalokasikan dana untuk tabungan pendidikan anak karena menganggap sekolah atau kuliah masih jauh di masa depan.

Padahal, salah satu strategi terbaik dalam mempersiapkan tabungan pendidikan anak adalah dilakukan sedini mungkin. Jangan menunggu anak dewasa baru mulai menabung untuk pendidikan.

Jangan sampai juga karena keterlambatan pengalokasian dana untuk pendidikan, menjadi penyebab pupusnya masa depan anak untuk sekolah dan kuliah.
      
      5.     Hindari Perilaku Konsumtif Berlebihan
Budaya menabung harus diperkenalkan pada anak sejak dini, termasuk juga mengajarkan pentingnya menabung untuk pendidikan.

Apabila anak menginginkan sesuatu yang harganya terlalu mahal. Katakan terus terang bahwa dibandingkan membeli barang yang mahal, lebih baik uangnya ditabung dan digunakan untuk biaya sekolah atau kuliah.

Termasuk juga jika anak menginginkan pesta untuk ulang tahunnya. Tak perlu mengadakan pesta ulang tahun mewah dimana harus menyewa arena bermain dan sebagainya,  karena akan membutuhkan budget yang tidak sedikit.

Berikan opsi lain untuk merayakan ulang tahun dengan pesta kecil yang sederhana bersama anggota keluarga saja, berikan contoh pada anak bahwa kebahagiaan pesta tidak melulu tentang kemewahan, namun yang penting adalah kebersamaan.

Itu dia 5 (lima) strategi cerdas mempersiapkan tabungan pendidikan anak. Dan yang harus selalu diingat, memberikan pendidikan yang baik pada anak adalah bentuk warisan atau bekal yang penting, karena ilmu yang didapatkan bisa digunakan oleh anak sebagai pegangan dan pijakan untuk melangkah di masa depan. 
Read More