Setiap orang memiliki impian,
begitu juga dengan saya, dan salah satu impian terbesar saya adalah bisa
menjelajah negeri tercinta, Indonesia. Impian ini begitu tertanam kuat, baik
dalam hati maupun pikiran saya. Perlahan tapi pasti, impian saya untuk
menjelajah Indonesia pun mulai terwujud, meski baru Pulau Jawa, Pulau Bali, dan
Pulau Kalimantan, akan tetapi saya memiliki keyakinan bahwa jika saya percaya
dan tetap berusaha meraih impian itu, maka semesta pun akan ikut berdoa hingga
Tuhan akan mewujudkannya.
Setiap kali datang ke
sebuah daerah, selalu ada kebahagiaan yang tak terhingga di hati saya serupa
menemukan harta karun yang tak ternilai harganya, tentang budaya yang memikat
dan mengikat hati saya dengan erat, tentang resep masakan turun temurun yang
lezat, juga tentang pelajaran kehidupan
dari masyarakat setempat.
Selama beberapa tahun
terakhir, saya banyak berinteraksi dengan teman-teman dari berbagai macam
daerah dengan ragam profesi, seperti blogger, traveller, juga penulis buku.
Dari mereka saya mendapatkan ragam kisah tentang keindahan alam dan budaya
Indonesia. Salah satu dari ragam kisah mereka yang berhasil memikat saya untuk
segera datang ke sana adalah kisah tentang Bumi Sriwijaya.
Imajinasi saya tentang
Bumi Sriwijaya pun semakin membubung tinggi tatkala saya membaca novel berlatar
tanah Sumatera Selatan yang kemudian diangkat menjadi sebuah film bertajuk ‘Ada
Surga di Rumahmu’. Saat itulah saya yakin bahwa saya pun akan menemukan
potongan keindahan dan kedamaian serupa surga di Bumi Sriwijaya.
Ada banyak tempat di
Sumatera Selatan yang selalu menjadi impian dan asa saya sejak lama, dan
berikut ini adalah tempat-tempa yang menjadi bagian dari doa-doa di bibir dan
hati agar saya bisa segera datang ke sana.
1. Jembatan Ampera dan Sungai Musi
yang Menawan Hati
Jembatan Ampera dan Sungai Musi |
Datang ke Sumatera
Selatan tentunya belum lengkap jika tak datang ke Jembatan Ampera dan Sungai
Musi. Ya, Jembatan Ampera dan Sungai Musi serupa detak jantung dan denyut nadi
bagi daerah yang beribukota di Palembang ini.
Bagi saya, Jembatan
Ampera dan Sungai Musi seperti sepasang kekasih yang begitu romantis, yang mana
cahaya cinta mereka betebaran ke hati setiap orang yang berada di dekatnya.
Jembatan Ampera dan
Sungai Musi begitu setia membahagiakan setiap orang yang ingin melihatnya. Kala
siang, Jembatan Ampera akan terlihat kokoh membentang, dan Sungai Musi menyimpan
arus yang tenang. Sedangkan kala malam, Jembatan Ampera terlihat indah dengan
cahaya lampu yang terpancar sempurna, dan Sungai Musi terlihat anggun dengan
ketenangan yang bijaksana.
2. Kampung Arab Al Munawar yang Bersinar
dalam Kedamaian
Kampung Arab Al Munawar |
Setiap daerah biasanya
memiliki kampung arab, begitu juga dengan di Sumatera Selatan, akan tetapi Al
Munawar begitu berbeda dan tak biasa, saya memiliki impian dapat berjalan di
antara bangunan dan rumah-rumah tua yang menyimpan sejarah dan menjadi saksi
lahirnya ragam generasi.
Apabila datang ke
Kampung Arab Al Munawar, tentunya sungguh sangat membahagiakan jika bisa
mendengar lagu gambus sebagai pengiring gerak zavin, dimana kita bisa merasakan
kaki yang menari dan kedamaian yang perlahan menelusup di hati.
Kampung Arab Al Munawar
memang bukanlah kampung biasa, karena di dalamnya tersimpan kedamaian, kebijaksanaan,
juga keteguhan untuk terus mempertahankan kebudayaan yang telah berakulturasi
menjadi suatu budaya yang tak lekang oleh zaman.
Setiap kita belanja
atau bertransaksi perdagangan, kita tentunya seringkali menggunakan uang pecahan
sepuluh ribu rupiah. Namun, sadarkah kita bahwa gambar pada bagian belakang di
lembaran uang tersebut adalah rumah Limas, rumah adat masyarakat Sumatera
Selatan.
Saya ingin sekali
berkunjung ke Rumah Limas, saya ingin belajar tentang perpaduan budaya Jawa
yang melekat pada kokohnya Rumah Limas, lewat kokohnya atap Rumah adat ini menjadi tanda bahwa adanya
budaya berbagai suku bangsa yang menyatu, berpadu dalam kedamaian dan keselarasan.
Hidup dalam cinta dan
kesetiaan tentunya menjadi harapan setiap orang, begitu juga dengan saya. Tak
hanya belajar dari pengalaman diri sendiri, namun saya pun ingin belajar
tentang cinta dan kesetiaan dengan berkunjung ke Pulau Kemaro, lewat kisah
Putri Fatimah dan Pangeran Tan Bun An.
Saya ingin datang
bersama pasangan ke pulau ini yang mana konon bisa menjadikan sejatinya kisah
cinta hingga maut memisahkan. Di Pulau Kemaro ini selain terdapat pagoda,
klentheng, serta makam yang dibangun untuk Putri Fatimah dan Pangeran Tan Bun
An, sebenarnya juga terdapat pembelajaran bahwa cinta sejati tidaklah memandang
perbedaan adat dan budaya, karena cinta adalah kesesuaian jiwa, dan kesetiaan
untuk selalu bersama sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh Pangeran Tan Bun
An dan Putri Fatimah, kekasihnya.
Jika Jawa memiliki
Batik dan Batak memiliki Ulos, maka Sumatera Selatan memiliki kain songket.
Sebuah kain yang menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan.
Saya adalah pecinta
kain nusantara, dan setiap datang ke suatu daerah, salah satu hal yang tidak
pernah saya lewatkan adalah berburu kain khas daerah tersebut.
Ada beragam jenis batik
dan tenun yang sudah saya miliki, namun hingga saat ini ada satu jenis kain
yang begitu memikat namun belum saya dapatkan, yaitu kain Songket. Maka dari
itu, apabila saya bisa berkunjung ke Sumatera Selatan, saya sangat ingin
berkunjung ke Pusat Tenun Songket, saya ingin melihat melihat ketekunan para
penenunnya, dan belajar tentang ketelitian, kesabaran, dan rasa cinta pada budaya hingga bisa
menghasilkan kain-kain yang indah dan memikat.
Itulah 5 (lima) tempat
impian yang sangat ingin saya datangi apabila saya bisa datang berkunjung ke
Sumatera Selatan. Tempat-tempat yang penuh dengan sejarah, budaya dan pesona
bumi Sriwijaya yang menyimpan mimpi-mimpi saya untuk bisa datang ke sana. (*) - Richa Miskiyya
Sumber Foto :
Jembatan Ampera : bit.ly/1QshmMC
Kampung Arab Al Munawar : bit.ly/20NXpFX
Rumah Adat Limas : bit.ly/1WBhiPm
Pulau Kemaro : bit.ly/1Q2Zrgj
Menenun Songket : bit.ly/1XG8SYf
Sumber Foto :
Jembatan Ampera : bit.ly/1QshmMC
Kampung Arab Al Munawar : bit.ly/20NXpFX
Rumah Adat Limas : bit.ly/1WBhiPm
Pulau Kemaro : bit.ly/1Q2Zrgj
Menenun Songket : bit.ly/1XG8SYf
Gak pengen ke Lubuklinggau juga tah? :D
BalasHapusAku maunya ke Lubuk hatimu hahahaha
HapusSmoga asa nya bisa terpenuhi..selamat berlomba...
BalasHapusKeep happy blogging always..salam dari makassar - banjarbaru
Aamiin ^_^
Hapus